[ Iyagi Day ] Episode 14. Korean Wave Di Sekitarku

Jika kalian ditanya, 'Seberapa besar Korean Wave melanda sekelilingmu?', apa jawaban kalian?

Kalau aku, tentu saja akan menjawab sangat besar. Melihat fenomena-fenomena yang mudah terlihat seperti saat BTS berkolaborasi dengan McDonalds, membuat banyak orang pasti berpikiran bahwa ombak budaya Korea ini sudah sangat besar, khususnya K-pop.

Apa sih Korean Wave?

Korean Wave yang umumnya disebut Hallyu Wave sebenarnya sudah dimulai sejak lama (tahun 90-an), namun gelombang itu sangat menanjak di tahun 2000-an karena K-drama, khususnya seri Endless Love seperti Autumn in My Heart, Winter Sonata, dan sebagainya.

Kalian yang kelahiran 90-an dan suka mengamati televisi, mungkin kalian ingat bahwa masa-masa kita dipenuhi dengan berbagai macam drama dan film dari India (Bollywood), Amerika Latin, Taiwan, Jepang, Mandarin, dan juga Korea. Menurutku, penayangan banyaknya drama dan sinetron di Indonesia kala itu adalah salah satu faktor yang membuat Indonesia sangat berpotensi kedatangan ombak dari Korea. Terlebih, mengingat bahwa jalan cerita yang disuguhkan oleh drama Korea sangat menarik, dan pula aktor-aktrisnya juga sangat visual.

Hal lain yang menurutku menarik adalah bagaimana grup idola di Korea terjun ke dunia acting untuk mempromosikan grupnya. Aku ingat sekali, jikalau aku tidak menonton drama You Are Beautiful, aku mungkin tidak akan mengenal band CNBlue, FTIsland, dan girl group After School. Jadi, berdasarkan pengalamanku, K-drama juga menjadi jembatan antara K-pop dan dunia luar.

Walaupun gelombang Korea yang berasal dari K-drama dan K-pop sudah sangat besar, tapi masih banyak unsur budaya Korea lain yang bisa ditemukan di gelombang Korea ini.

Korean Wave Around Me

Alasan aku menulis postingan ini sebenarnya karena ingin menunjukkan bahwa saat ini Korean Wave bukan sekadar K-drama dan K-pop saja. Tapi, banyak unsur dan aspek budaya Korea lainnya yang bisa kalian temukan di sekitar kalian.

Foto di atas adalah milik King Sejong Institute Center atau yang biasa disingkat sebagai KSIC.

KSIC merupakan tempat dimana kamu bisa mengasah dan mendalami Bahasa Korea, KSIC ini adalah di bawah Yayasan King Sejong Institute Foundation. Selain mempelajari Bahasa, KSIC juga kerap mengadakan Korean Culture Day setiap bulannya untuk mengenalkan budaya-budaya Korea, dari yang tradisional sampai yang modern.

Setiap tahunnya, murid yang tertarik mempelajari Bahasa Korea di KSIC ini bertambah. Selain itu, jika kalian ingin mempelajari Bahasa Korea, ada cabang KSI lainnya yang bisa kalian kunjungi, seperti KSI Jakarta ( @ksi.idjakarta ), KSI Surabaya ( @ksi_surabaya ), KSI Tangerang ( @ksi.tangerang ), KSI Yogyakarta ( @ksi_yogyakarta ), KSI Bandung ( @ksi.bandung ), Korea Cultural Center Indonesia, dan sebagainya.

Selain Bahasa, Korean Wave juga bisa ditemukan di minimarket dekat rumah kalian, loh. Kalian pasti sudah kenal dengan yang namanya Samyang dan Tteokpokki.

Ya, K-food juga termasuk dalam gelombang Korea tersebut. Dibandingkan dulu, saat ini sangat mudah menemukan makanan Korea di Indonesia seperti Kimchi, Tteokpokki, dan lain sebagainya. Di bawah ini aku sisipkan video-ku hunting K-food di Petshop dan Alfamart. Bahkan, makanan kucing sudah ada atau bahkan banyak yang berasal dari Korea! haha.


Next! Selain K-food, ada juga K-books.

Tidak semua orang suka membaca, jadi mungkin banyak dari kalian yang tidak menyadari besarnya gelombang Korea pada produksi terjemahan buku-buku Korea di Indonesia. Tapi untukku, saat ini banyak sekali penerbit yang bisa menerbitkan buku-buku Korea yang best-seller.

Buku Korea yang diterjemahkan biasanya adalah buku yang bergenre self-improvement, seperti buku I Want To Die But I Want To Eat Tteokbokki, dan sebagainya. Tapi ada juga beberapa penerbit yang menerbitkan buku-buku Korea bergenre novel fiksi, seperti Almond (novel fiksi), 7 Tahun Kegelapan (thriller, misteri), Good Son (thriller, misteri), dan lain sebagainya.

Pada 17 Mei 2022, bertepatan dengan Hari Buku Nasional, aku dan adikku akhirnya mengunjungi Gramedia lagi! Ini adalah kali pertama aku menginjakan kakiku ke toko buku sejak pandemi menyerang! Ya Allah aku senang sekali.

Disana aku berniat mencari buku-buku Korea terjemahan Indonesia yang masih dipajang di rak bukunya. Dan ternyata memang banyak sekali buku Korea yang kutemukan disana! Di bawah ini aku sisipkan V-log selama aku di Gramedia dan buku apa saja yang aku temukan disana.


Seperti itulah Korean Wave yang ada di sekitarku. Selain K-pop dan K-drama, Korean Wave dalam bentuk K-Hangeul, K-food dan K-books juga sangat besar.

Nah, bagaimana di sekitar kalian?

Greenshe Review