Pages

Goodreads Wattpad FB Page Instagram 1 Instagram 2 Twitter Youtube
GREENSHE REVIEWS
  • Home
  • Drama Reviews
  • Movie Reviews
  • Book Reviews
  • Journal

Hari ini aku akan mereview buku yang akhir-akhir ini menjadi buku favoritku, yakni Almond karya yang ditulis oleh Won-Pyung Sohn. 
0
Share

I Want To Die but I Want To Eat Tteokpokki 2 by Baek Se-hee

0
Share

Halo, hari ini aku akan mengulas buku berjudul Moon In The Spring yang ditulis oleh Hyun Go Wun. Buku ini adalah buku terjemahan Korea dan memiliki 405 halaman yang diterbitkan oleh Penerbit Haru di tahun 2014.

Sebenarnya aku sudah selesai membaca buku ini bulan Januari lalu. Review singkat pun sudah aku berikan di Goodreads.

Sinopsis

Moon in The Spring menceritakan tentang Dal-Hee, seorang(?) calon(?) dewi bulan yang masih dalam masa pelatihan. Karakternya yang pengasih dan pemberani sering membuatnya terlibat masalah karena ikut campur permasalahan dunia manusia. Sehingga dibandingkan kakaknya, Hae-Seong, yang sudah menjadi dewa matahari, Dal-Hee masih harus menjalani masa pelatihan.

Suatu hari, ia mendengar suara seorang wanita yang meminta tolong. Suara itu berasal dari bumi. Dal-Hee merasa terpanggil dan akhirnya ia datang ke bumi dan bertemu Yoon Ji-Wan, seorang perempuan yang sedang sekarat di kasur rumah sakitnya. Tetapi keluarga dan tunangan Ji-Wan yang ada di dalam kamar tersebut sama sekali tidak menunjukkan kesedihan ataupun rasa kehilangan.

Sebelum meninggal, Ji-Wan meminta pertolongan Dal-Hee untuk membantu memanusiakan tunangannya yang licik dan dingin. Akhirnya, Dal-Hee membantu Ji-Wan dengan merasuki tubuhnya yang tak bernyawa dan menjalani kehidupannya sebagai Ji-Wan, gadis yang bangkit dari kematian.

Review

Plot

Dewa, dewi, kaisar langit, malaikat kematian, dan reinkarnasi. Konsep yang diangkat dalam cerita Moon in The Spring ini sangat menarik untuk diriku yang memang menyukai unsur fantasi tersebut. Tapi, lain halnya dengan penilaianku tentang bagaimana si penulis mengeksekusi cerita ini.

Buku ini memiliki isi yang ringan. Konflik dan adegan tidak akan membuat pusing pembaca karena memang se-ringan itu. Alur cerita pun berjalan cepat sejak Dal-Hee merasuki tubuh Ji-Wan, lalu memperbaiki hubungan Ji-Wan dengan ibu dan saudara tirinya, dan juga dengan Min-Hyuk, tunangan yang menikahi Ji-Wan hanya karena ingin me-merger perusahaannya dengan perusahaan Ji-Wan.

Secara pribadi, setelah membaca buku ini, aku merasa seperti habis menonton FTV. Plotnya cenderung mudah ditebak dan aku merasa klimaks dari konfliknya kurang greget. Bahkan, konflik antara Ji-Wan dan keluarga, serta tunangannya terlalu umum. Penyelesaiannya pun terlalu biasa, sehingga tidak membuat perasaanku bergejolak senang maupun sebal ketika membacanya. Standar saja, datar.

Karakter

Banyak unsur dalam buku ini yang menurutku bisa digali lagi. Khususnya karakter-karakter dalam buku ini yang kurang nendang.

Dal-Hee. Ia adalah calon dewi bulan yang sebelumnya adalah manusia. Dalam tubuh Ji-Wan, selain karakternya yang lebih ceria dan cerdas dibandingkan Ji-Wan yang asli, membuat dirinya dengan mudah memperbaiki hubungan Ji-Wan dengan keluarganya yang tidak baik. Selain itu ia juga dengan mudah memikat hati orang-orang di sekelilingnya. Jadi, konflik hubungan Ji-Wan dengan orang-orang di sekelilingnya tuh terasa terlalu mudah dan kesannya jadi sepele. Secara pribadi aku merasa kurang greget.

Min-Hyuk. Tunangan yang hanya ingin menikahi Ji-Wan untuk perusahaannya itu dikatakan sebagai sosok yang dingin dan licik. Ya, dingin. Tapi menurutku tidak selicik dan sejahat apa yang dikatakan di awal cerita. Kupikir aku akan benar-benar membenci si Min-Hyuk ini. Tapi ternyata karakter itu memendam masa lalu yang menghasilkan dirinya yang sekarang.

Apakah aku kecewa karena Min-Hyuk bukan orang yang sepenuhnya jahat? Tidak.

Yang membuatku agak kecewa adalah proses perubahan sifat dan sikap Min-Hyuk yang cepat. Alur yang diceritakan cepat membuat karakternya memiliki perubahan yang terkesan cepat. Ya, kayak FTV dengan tema benci jadi cinta gitu.

Disamping kekecewaanku dengan beberapa karakter dalam buku ini. Ada karakter yang menurutku menghibur, namanya I-Gu, seorang malaikat kematian yang menjelma jadi manusia untuk menemani dan melindungi Dal-Hee dari Min-Hyuk. Sebenarnya aku juga mengharapkan dia banyak adegannya, tetapi penulis malah memunculkan karakter Seok-Hwan, seorang artis, teman lamanya Min-Hyuk yang tiba-tiba muncul dan jatuh cinta sama Ji-Wan. Ya, aku tahu Dal-Hee itu dewi bulan yang punya daya tarik sendiri. Tapi hal itu membuatku nggak merasakan emosi yang kuat antara para karakternya.

Overall Review

☆☆☆

3 bintang

Aku berpikir mungkin kalau buku ini dijadikan duology, mungkin perkembangan emosi para karakternya bisa lebih dapet. Karena serius, aku merasa seperti habis nonton FTV. Plotnya cepat, tertebak, dan emosi antar karakternya jadi kurang dapet.

0
Share

Halo! Aku kembali!

Kali ini, aku akan mereview sebuah drama yang menurutku sangat menarik. Drama ini memiliki genre romance dan crime. Judulnya, 악의 꽃 (Agui Kkot), yang kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris menjadi Flower of Evil. 


Judul: Flower of Evil / 악의 꽃 (Agui Kkot)
Episode: 16
Director: Kim Cheol-Kyu
Writer: Yoo Jung-Hee 
Pemeran: Lee Joon-Gi, Moon Chae-Won, Jang Hee-Jin, Seo Hyun Woo, Kim Ji Hoon, etc

Sinopsis

Drama ini menceritakan tentang seorang detektif yang tidak tahu bahwa suaminya adalah tersangka sebuah kasus pembunuhan berantai.

Cha Ji Won (Moon Chae Won), seorang wanita penuh semangat dan energi positif, bertemu Baek Hee-Sung (Lee Joon-Gi) si pendatang baru di kota kecil tempatnya tinggal. Hubungan mereka terus berlanjut sampai ke pelaminan. Memiliki suami yang sangat baik dan penyayang, dan menjadi seorang ibu sekaligus bekerja sebagai seorang detektif, membuat hidup Cha Ji Won terkesan sempurna.

Sampai suatu saat, sebuah pembunuhan terjadi dan membuat nama Do Hyun Su (Lee Joon-Gi), anak seorang psikopat yang diduga sebagai tersangka kasus pembunuhan beberapa tahun silam tersorot kembali. Cha Ji Won tidak menyadari bahwa sosok itu ada di dekatnya.

Terjebak di antara dua pilihan, menangkap atau melindungi suaminya, Cha Ji Won berusaha mengungkap kebenaran sesungguhnya.

Review
(hati-hati spoiler)

Plot

Sebelum drama ini tayang, saat aku mendengar bahwa drama ini adalah drama tentang seorang psikopat yang menikah dengan seorang detektif, pertanyaan pertama yang muncul di benakku adalah ‘kok bisa?’.

Pasalnya, sinopsisnya membuatku penasaran tentang kenapa si detektif bisa dibohongi seperti itu, dan apa motif si psikopat menikahi si detektif. Terlebih, ‘seorang psikopat’ sebagai pemeran utama adalah hal yang jarang. Apakah dia benar psikopat atau akan ada kisah sedih dibalik masa lalunya yang mengungkap bahwa karakter tersebut bukan psikopat. Semua itu pun membuatku penasaran dan menantikan kehadiran drama ini.

Setelah menonton drama ini, pemeran utama kita bukanlah murni seorang psikopat. Ia hanyalah anak dari seorang psikopat yang diperlakukan seperti anak yang kerasukan roh jahat di desanya, padahal ia hanya tidak mampu mengungkapkan emosinya, atau bisa dibilang ia mengidap Alexithymia.

Secara keseluruhan, plot drama ini cukup menarik. Alur berjalan maju dan mundur dengan adanya flashback masa lalu para karakter kita. Sejujurnya ada beberapa plot yang menurutku mudah tertebak, seperti Do Hyun Su hanyalah manusia tidak bersalah yang dituduh sebagai pembunuh, tetapi banyak juga plot yang memungkinkan penonton menebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Terlebih di beberapa bagian terakhir, seiring intensitas konfliknya meningkat, penonton dibuat greget apakah akhirnya akan bahagia, atau sebaliknya.

Bagian favoritku mungkin ada di episode 7 atau 8, entahlah agak lupa. Saat itu, Cha Ji Won yang mulai curiga, mengikuti suaminya, Baek Hee-Sung/ Do Hyun-Su, yang sedang pergi menemui Do Hae-Su, kakak perempuan yang sudah bertahun-tahun lamanya tidak ditemuinya.

Saat itu, Hyun-Su sedang bercerita pada Hae-Su bahwa ia memiliki istri dan anak perempuan. Hae-Su yang merasakan bahwa Hyun-Su sudah berubah, bertanya..

“Apa kamu mencintainya?,” tanya Do Hae-Su.

Hyun-Su yang tidak mampu mengungkapkan emosi, meyakini dirinya bahwa ia tidak pernah mencintai istrinya.

“Aku tidak pernah merasakan perasaan seperti itu,” ucap Do Hyun-Su, di dengar oleh istrinya yang sedang menguping. BOOM!

Menurutku adegan itu penuh dengan emosi yang tersirat. Aku membayangkan bagaimana perasaan Cha Ji Won yang mendengar orang yang selama ini dicintainya ternyata tidak pernah mencintainya. Woh!

Karakter

Dalam drama ini, kita memiliki dua karakter utama, yakni Do Hyun Su yang menyamar sebagai Baek Hee Seung, dan Cha Ji Won. Kedua karakter diperankan dengan sangat baik dan oh my god! Di dua episode terakhir, kedua karakter ini benar-benar memberikan klimaks cerita dengan sangat baik. Emosi yang mereka salurkan melalui kemampuan acting mereka benar-benar tersampaikan dengan sempurna.

Lalu, aku benar-benar merasa puas dengan acting Lee Joon-Gi dan Kim Ji-Hoon dalam drama ini, haha.

Lee Joon-Gi, aktor yang berperan sebagai Do Hyun-Su sangat mampu memvisualisasikan karakternya yang kesulitan mengekspresikan perasaan. Dari raut wajah yang datar, kengerian yang ditimbulkan ketika ia bertingkah ekstrem, dan rasa frustasinya ketika melindungi sosok/ sesuatu yang berharga untuknya, semuanya benar-benar membuatku sebagai penonton ternganga dan kagum.

Tak hanya Lee Joon-Gi, aktor Kim Ji-Hoon juga mampu mencuri perhatian penonton walau tidak muncul di seluruh episode. Pasalnya, kemunculan antagonis utama kita ini benar-benar membuat penonton gregetan!

Aktris Jang Hee-Jin yang memerankan Do Hae-Su juga menarik perhatianku walau sebenarnya karakternya tidak digambarkan sebagai sosok yang kuat atau sangat berpengaruh, bahkan malah cenderung lemah dan merepotkan. Tetapi, ada satu adegan yang sangat aku suka, ketika ia melindungi Baek Eun-Ha, anak Do Hyun-Su & Cha Ji Won, ketika the real villain muncul dan membahayakan nyawa mereka. Entahlah, aku merasa adegan itu super brave, sangat berani.


Aku juga suka karakter Kim Moo-Jin, seorang reporter yang ikut serta menyelidiki kebenaran sesungguhnya ketimbang mengikuti arus media yang memojokkan Do Hyun-Su sebagai tersangka utama.
Such a nice guy!

Setting

Aku sangat sangat suka dengan setting suara dan musiknya. Musik-musiknya benar-benar mendukung segala jenis emosi dan suasana dalam drama. Dari adegan menegangkan, sampai bagian romantisnya.

Hal tersebut yang membuatku benar-benar menyukai adegan yang akhirnya menjadi adegan favoritku. Ketika Cha Ji Won mendengar pernyataan suaminya yang menyakitkan, musiknya tiba-tiba disenyapkan dan hanya meninggalkan perasaan dan emosi yang tersirat kala itu.

Oh! Dan satu hal yang sangat aku suka dari karakter-karakter dalam drama ini, aktor aktris versi muda dan versi dewasanya dipilih yang mirip, terlebih Do Hyun-Su muda yang diperankan oleh Park Hyun Joon, dan Do Hyun-Su dewasa yang diperankan oleh Lee Joon-Gi wajahnya benar-benar mirip. Salut sekali dengan tim casting aktornya~


Overall Review

☆☆☆☆
4 bintang

Perpaduan antara plot yang dikembangkan dengan baik, acting para aktor dan aktris yang superb! Dan penataan musik yang sangat baik. Rasanya ingin memberikan bintang 5, tetapi ada beberapa bagian dalam plot yang terkesan klise untukku, jadi 4 bintang.

Drama ini sudah tamat bulan September 2020, kalian yang ingin menontonnya bisa menonton di aplikasi seperti VIU, WeTV, Vidio, dan sebagainya.

Sampai jumpa di review selanjutnya!

0
Share
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

About Me

Welcome to my little corner! I’m Lia, someone who finds joy in stories, whether through novels, dramas, movies, or my own writings. With a Green Tea Latte in hand, I explore different narratives and share my thoughts here. Expect reviews, reflections, and a mix of personal musings. Most of my posts are in Bahasa Indonesia, but occasionally you’ll find entries in English or even a bit of Korean! Stay tuned, and let's dive into stories together!

Old Reviews

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  Mei 2025 (1)
      • Life updates! As if anyone wants to be updated.
  • ►  2023 (3)
    • ►  September 2023 (2)
    • ►  Agustus 2023 (1)
  • ►  2022 (8)
    • ►  November 2022 (1)
    • ►  September 2022 (4)
    • ►  Juli 2022 (1)
    • ►  Mei 2022 (1)
    • ►  April 2022 (1)
  • ►  2021 (23)
    • ►  November 2021 (7)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (5)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (9)
  • ►  2020 (23)
    • ►  November 2020 (4)
    • ►  September 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (3)
    • ►  Juli 2020 (3)
    • ►  Juni 2020 (6)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (5)
  • ►  2019 (43)
    • ►  Desember 2019 (3)
    • ►  November 2019 (4)
    • ►  Oktober 2019 (5)
    • ►  September 2019 (5)
    • ►  Agustus 2019 (6)
    • ►  Juni 2019 (4)
    • ►  Mei 2019 (3)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  Maret 2019 (6)
    • ►  Februari 2019 (3)
    • ►  Januari 2019 (3)
  • ►  2018 (8)
    • ►  November 2018 (2)
    • ►  Agustus 2018 (2)
    • ►  Juli 2018 (4)

Cari Blog Ini

Youtube

Translate Here!

Iklan Sejenak

LINK

  • KOREA.NET INDONESIA
  • KOREA.NET ENGLISH
Copyright © 2015 GREENSHE REVIEWS

Created By ThemeXpose