Pages

Goodreads Wattpad FB Page Instagram 1 Instagram 2 Twitter Youtube
GREENSHE REVIEWS
  • Home
  • Drama Reviews
  • Movie Reviews
  • Book Reviews
  • Journal

 

Festival in Gyeongju
Cover by Lia

Halo teman-teman!
Kembali lagi di postingan tentang K-Tourism. Awal bulan ini, aku sudah memperkenalkan Kota Gyeongju secara sekilas, dan kali ini aku ingin memberitahu tentang Festival apa sih yang ada di Gyeongju.
0
Share
Onward (2020)
Judul: Onward (2020)
Sutradara: Dan Scanlon
Produser: Kori Rae
Pemeran Suara: Tom Holland, Chris Pratt, etc

Film ini menceritakan tentang Ian Lightfoot (Tom Holland) dan Barley Lightfoot (Chris Pratt), dua peri kakak beradik, yang hidup di dunia penuh makhluk-makhluk mitos, seperti peri, centaurus (makhluk setengah kuda), trolls, dan lainnya,

Ian si adik adalah peri yang sangat tidak percaya diri, sedangkan Barley si kakak, memiliki entusiasme yang tinggi dan senang memainkan permainan kartu karakter. Keduanya hidup bersama ibunya setelah ayahnya meninggal karena sakit, tak lama setelah Ian lahir.

Di hari ulang tahun Ian yang ke-16, ibunya memberinya hadiah yang disimpan oleh ayahnya sebelum meninggal, yaitu sebuah tongkat sihir, Permata Phoenix yang langka, dan sebuah mantra yang bisa memanggil ayahnya selama satu hari. Ian kemudian menggunakan mantra tersebut, tetapi karena sebuah kesalahan, Ian hanya mampu memanggil setengah tubuh ayahnya. Untuk memanggilnya secara utuh, mereka membutuhkan permata lagi, lalu dimulai lah perjalanan mereka mencari permata.

Dunia yang seharusnya dipenuhi dengan fantasi dan juga magic kini hidup dalam kendali teknologi dan sistem yang sudah diatur, mampu kah Ian dan Barley mengembalikan ciri dunianya?

Review

Onward dan Teknologi

Film ini menampakkan pengaruh dan dampak dari kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi sangat membantu memudahkan pekerjaan-pekerjaan berat. Seseorang yang tadinya tidak bisa melakukan suatu hal berat, kini dengan mudah ia bisa melakukannya. 

Tetapi, fungsi yang awalnya hanya memudahkan, kian lama menimbulkan pola hidup yang malas, sehingga seseorang atau sesuatu bisa kehilangan cirinya. Contoh dalam film ini, ada seorang Centaurus yang bekerja sebagai polisi. Penemuan mobil membuat pekerjaan si Centaurus yang harus berpatroli jadi terkesan mudah dan tanpa perlu tenaga besar. Tetapi, ciri Centaurus yang bebas dan berlari dengan kaki kudanya menghilang.

Character Development (+ sedikit spoiler)

Aku suka sekali film ini karena konsep petualangannya juga menekankan pada perkembangan karakter dalam film, khususnya Ian Lightfoot. 

Ian awalnya tuh sangat tidak percaya diri. Selalu menganggap dirinya payah. Dan mungkin ia juga merasa malu dengan Kakaknya yang terlalu ramai. 

Karena tidak pernah benar-benar bertemu dengan ayahnya, ia hanya mendengar cerita dari orang sekitarnya. Dan hal itu membuat Ian sangat ingin bertemu dengan ayahnya. Ia ingin menghabiskan waktu bersama ayahnya, melakukan kegiatan-kegiatan yang sudah ditulisnya dalam catatan, dan lain sebagainya. Tapi, seiring berjalannya waktu, petualangan Ian dan Barley menyadarkan Ian bahwa Barley selalu ada disamping Ian, bahkan Ian tidak harus merasa sedih karena tidak bertemu dengan ayahnya, karena Barley lah yang benar-benar kehilangan ayahnya.

Intinya, dari karakter Ian dan Barley, aku bisa melihat adanya nilai ikhlas dan bersyukur yang bisa diambil dari film ini.

Overall Review

☆☆☆☆☆
5 bintang untuk film ini.
Karena film ini sangat berkesan dan menunjukkan banyak nilai berharga.
Walaupun film animasi, film ini cocok untuk ditonton oleh semua kalangan usia.
Oh, dan kalian yang ingin menontonnya bisa menonton di Disney+ Hotstar ya~
0
Share


Judul: Space Sweepers / 승리호
Sutradara: Jo Sung-Hee.
Produser: Jason Yu, Kim Su-Jin, Yun In-Beom.
Pemeran: Song Joong-Ki, Kim Tae-Ri, Jin Sun-Kyu, Yu Hae-Jin, etc.
Rilis: 5 Februari 2021, Netflix

Sinopsis

Film ini berkisah tentang Tae-Ho (Song Joong-Ki), seorang pilot kapal luar angkasa yang dinamai Victory. Kapal tersebut dipimpin oleh Kapten Jang (Kim Tae-Ri), dan dengan dua anggota kapal lainnya, Tiger Park (Jin Sun-Kyu) dan Robot Bubs (Yu Hae-Jin).

Review

Pertama-tama, film ini rekomendasi banget, guys! Harus nonton banget pokoknya!

  • Konsep dan Plot

Apakah kalian bisa membayangkan bagaimana keadaan Bumi 50 tahun ke depan?

Film ini menggambarkan kondisi terburuk Bumi di tahun 2092, dimana pada tahun tersebut Bumi dianggap sebagai planet yang hampir tak layak huni. Mengetahui masalah tersebut, dibandingkan dengan menata ulang Bumi agar bisa lebih layak dihuni, UTS Corporation mengabaikan Bumi yang sedang sakit dengan membangun orbit baru sebagai tempat tinggal Bumi. Tetapi hanya orang-orang terpilih saja yang bisa tinggal di orbit tersebut.

Konsep luar angkasa untuk perfilman Korea Selatan tuh masih sangat baru, jadi sebelum nonton film ini, aku agak mixed gitu ekspektasinya. Genre space-adventurenya baru banget soalnya, takutnya aneh, tapi penasaran juga, akhirnya nonton.

Isu tentang lingkungan disini oke banget. Dan tipikal problemnya disebabkan oleh keserakahan dan kesombongan manusia bahwa mereka bisa menciptakan dunia yang lebih baik dari dunia yang sekarang. Tapi toh walaupun sudah hidup di luar angkasa, manusia tetap saja menciptakan sampah yang mengotori angkasa. Karena itu lah, ada Space Sweepers alias Tukang Sapu Luar Angkasa, wkwk. Keren idenya yang ini.

Overall juga film ini sangat menghibur. Konfliknya standar dan nggak begitu berat, walau punya aftereffect yang membuat kita bisa merefleksikan diri.

  • Actors

Ini film comeback Song Joong-Ki yang sangat menjanjikan, sih. Acting Song Joong-Ki tidak perlu diragukan lagi, lalu chemistrynya dengan Kim Tae-Ri, Jin Sun-Kyu dan Bubs si robot yang suaranya diisi oleh Yu Hae-Jin tuh bagus banget.

Aku paling suka karakter Bubs si robot, wkwk. Dia bercita-cita ingin melakukan transplantasi kulit, wkwk. Ya pokoknya si robot itu pengen beli semacam baju, biar dia punya penampilan cakep gitu. Dan endingnya sangat menghibur dan mengejutkan, haha.

  • Ending

Nggak. Aku nggak akan spoiler. Untuk bagian ending ini, aku hanya ingin bilang bahwa endingnya memuaskan. Bukan ending yang gantung, receh, aneh, atau meninggalkan kesan-kesan tak puas di hati.
Pokoknya film ini rekomen sekali.

Overall Review

☆☆☆☆☆
5 bintang untuk film yang berhasil menorehkan prestasi
dengan pencapaiannya sebagai tops global Netflix rankings.
0
Share



Halo teman-teman!
Postingan kali ini adalah Iyagi Day.

Iyagi berasal dari Bahasa Korea yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti Cerita atau Story dalam Bahasa Inggris. Sedangkan Day adalah Bahasa Inggrisnya Hari. Jadi, Iyagi Day atau Story Day adalah Hari Cerita yang aku buat dengan maksud ingin bercerita.

Apakah Indonesia Bisa Maju?

Senin, 22 Februari lalu, aku mengikuti (sebenarnya hanya baca) topik diskusi Mas Hansol, Korea Reomit dengan beberapa bolo-bolonya di Instagram Storynya. Kurang lebih topiknya mengenai apakah Indonesia bisa jadi negara yang maju?

Mungkin banyak orang yang mengatakan bisa dengan lantang. Tetapi rupanya banyak juga yang masih pesimis dengan Indonesia. Dan rata-rata dikarenakan unsur manusianya.

Komen pesimis seperti "Gimana Indonesia bisa maju, kalau pemerintahannya... kalau masyarakatnya...", membuatku merasa agak sedih. Dan terkesannya kayak Indonesia adalah negara terburuk seantero Bumi. 

Aku nggak menyalahkan kepesimisan mereka. Ya memang nyatanya masih banyak hal-hal yang bisa membuat kita pesimis dari unsur manusianya. Oleh karena itu, aku sering sekali tertarik dengan luar negeri yang terkesan Wah. Tetapi, ketertarikanku itu juga membuatku sadar bahwa negara di luar Indonesia juga memiliki beragam masalah dengan topik serupa dengan komen pesimis itu.

Indonesia yang memiliki banyak kepala, tentu saja nggak akan bisa mencapai kesepakatan mutlak. Pasti setiap manusia punya perjuangannya masing-masing. Dan terkadang perjuangan antar manusia itu bisa saja saling bersinggungan sehingga bisa menyebabkan perbedaan pendapat. Di luar sana, juga.

---

Di tahun 2020, aku mengikuti Seri Kuliah Umum Daring Humaniora (SKUDH) yang diadakan Korean Cultural Center Indonesia (KCCI). Acara tersebut dibagi ke dalam beberapa seri, dan seri 2,3,4,5 sangat berkesan untukku.

Seri 3 yang bertemakan "Persamaan dan Perbedaan Pandangan Antara Kebudayaan Korea dan Indonesia: Gotong Royong dan Musyawarah" membuatku bangga bahwa Indonesia mengenal sistem Musyawarah. Walaupun pengambilan keputusan secara musyawarah memakan waktu lama, tapi sistem tersebut bisa mendapatkan keputusan akhir yang lebih mantap, bukan mutlak. Bahkan pembicaranya, yakni Professor Kim Hyung-Jun yang pernah tinggal di Indonesia selama beberapa tahun itu juga mengagumi budaya musyawarah tersebut.

Terkadang, mendengar testimoni seseorang tentang Indonesia itu bisa membangkitkan rasa cinta kita dengan tanah air kita, loh. Tapi, juga harus diperhatikan apakah orang yang memberikan testimoni itu bersikap netral atau bias karena memiliki tujuan tertentu.

---

Indonesia tidak menganut sistem ppali-ppali atau cepat-cepat seperti Korea Selatan, tetapi menurutku Indonesia cenderung seperti Kura-Kura. Santai, tapi jalan aja terus.

Sekarang pun, aku merasa Indonesia sudah berani menampakkan diri di mata dunia dengan produk-produknya, seperti Joko Anwar, AgnezMo, Indomie, Kopiko, Tokopedia, Ruangguru, dan Gojek. Walau secara pribadi, aku masih belum bisa menciptakan hal-hal serupa seperti mereka, tapi aku cukup bangga dengan mereka yang bisa membawa nama Indonesia ke kancah Internasional.

Omong-omong, karena masyarakat Indonesia jumlahnya banyak dan gemar makan, jadi produk makanan Indonesia menurutku mantap-mantap, loh. Mungkin bisa lebih banyak produk makanan lainnya yang bisa benar-benar dikenal oleh masyarakat luar negeri.

---

Menurut kalian, apakah Indonesia bisa jadi negara maju?

0
Share
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

About Me

Welcome to my little corner! I’m Lia, someone who finds joy in stories, whether through novels, dramas, movies, or my own writings. With a Green Tea Latte in hand, I explore different narratives and share my thoughts here. Expect reviews, reflections, and a mix of personal musings. Most of my posts are in Bahasa Indonesia, but occasionally you’ll find entries in English or even a bit of Korean! Stay tuned, and let's dive into stories together!

Old Reviews

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  Mei 2025 (1)
      • Life updates! As if anyone wants to be updated.
  • ►  2023 (3)
    • ►  September 2023 (2)
    • ►  Agustus 2023 (1)
  • ►  2022 (8)
    • ►  November 2022 (1)
    • ►  September 2022 (4)
    • ►  Juli 2022 (1)
    • ►  Mei 2022 (1)
    • ►  April 2022 (1)
  • ►  2021 (23)
    • ►  November 2021 (7)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (5)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (9)
  • ►  2020 (23)
    • ►  November 2020 (4)
    • ►  September 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (3)
    • ►  Juli 2020 (3)
    • ►  Juni 2020 (6)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (5)
  • ►  2019 (43)
    • ►  Desember 2019 (3)
    • ►  November 2019 (4)
    • ►  Oktober 2019 (5)
    • ►  September 2019 (5)
    • ►  Agustus 2019 (6)
    • ►  Juni 2019 (4)
    • ►  Mei 2019 (3)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  Maret 2019 (6)
    • ►  Februari 2019 (3)
    • ►  Januari 2019 (3)
  • ►  2018 (8)
    • ►  November 2018 (2)
    • ►  Agustus 2018 (2)
    • ►  Juli 2018 (4)

Cari Blog Ini

Youtube

Translate Here!

Iklan Sejenak

LINK

  • KOREA.NET INDONESIA
  • KOREA.NET ENGLISH
Copyright © 2015 GREENSHE REVIEWS

Created By ThemeXpose