Ant-Man and The Wasp |
Sutradara : Peyton Reed
Perusahaan Produksi :
Marvel Studios
Distributor : Walt Disney
Motion Pictures Group
Rilis : 4 Juli 2018
(Indonesia)
Pemeran : Evangeline Lilly,
Paul Rudd, Hannah John-Kamen, Michael Douglas, Michelle Pfeiffer
Spoiler Alert! Review ini mengandung beberapa spoiler yang mungkin tidak kalian sukai. Jadi, berhati-hatilah!
Halo teman-teman,
kali ini Greenshe akan mereview film Ant-Man
and The Wasp yang belum lama ini Greenshe saksikan di bioskop. Siapapun yang
sudah menonton Avengers: Infinity Wars
yang bulan Maret lalu menggebyarkan bioskop-bioskop tanah air, tentu ada
beberapa dari kalian yang penasaran akan ketidakhadiran beberapa superhero,
khususnya manusia semut kita, Ant-Man.
Banyak meme yang bertebaran mengenai betapa mudahnya Thanos dikalahkan jika ada Ant-Man, haha. Nah, dalam film baru superhero Marvel ini, Ant-Man and The Wasp menjelaskan apa yang dilakukan Scott Lang dan kawan-kawan hingga melewatkan penampilan spektakuler Thanos dan Avengers beberapa bulan lalu.
Banyak meme yang bertebaran mengenai betapa mudahnya Thanos dikalahkan jika ada Ant-Man, haha. Nah, dalam film baru superhero Marvel ini, Ant-Man and The Wasp menjelaskan apa yang dilakukan Scott Lang dan kawan-kawan hingga melewatkan penampilan spektakuler Thanos dan Avengers beberapa bulan lalu.
REVIEW
Plot.
Dalam sequel ini, Scott tengah
menjalani hukumannya sebagai tahanan rumah karena memihak pada Captain America
dalam film Captain America: Civil War. Padahal masa tahanannya akan berakhir
tak lama lagi, namun setelah ia mendapatkan visi
mengenai istri Hank Pym yang menghilang dalam Quantum Realm (silahkan
tonton film Ant-Man yang pertama), Hank Pym beserta anaknya, Hope
Van Dyne, mengajak Scott Lang bekerjasama untuk mengeluarkan istri Hank Pym
dari Quantum Realm, pasalnya pada
film pertama Ant-Man, Scott berhasil kembali dengan selamat dari Quantum Realm itu, membuat Hank Pym dan
Hope memiliki keyakinan bahwa mereka dapat menyelamatkan istri dan ibunya.
Untuk melancarkan aksinya, Hank dan Hope menciptakan mesin yang untuk menyempurnakannya membutuhkan suatu alat penting gitu (lupa namanya apa). Namun, untuk mendapatkan alat penting itu ternyata tidak mudah. Selain harus bersembunyi dari FBI, mereka harus berhadapan dengan Ghost yang ternyata juga mengincar alat, mesin, bahkan lab milik Hank Pym.
Untuk melancarkan aksinya, Hank dan Hope menciptakan mesin yang untuk menyempurnakannya membutuhkan suatu alat penting gitu (lupa namanya apa). Namun, untuk mendapatkan alat penting itu ternyata tidak mudah. Selain harus bersembunyi dari FBI, mereka harus berhadapan dengan Ghost yang ternyata juga mengincar alat, mesin, bahkan lab milik Hank Pym.
Jika menilai plot cerita secara
individu, plot yang disuguhkan dalam Ant-Man and The Wasp cenderung biasa saja
jika dibandingkan dengan Ant-Man pertama, apalagi jika dibandingkan ke-epic-an Infinity Wars kemarin. Plot cerita lebih menceritakan masalah
keluarga Hank dan Hope, selain itu, kemunculan Hope sebagai The Wasp yang keren
banget, membuat karakter Scott sebagai Ant-Man agak overshadowed. Jadi, kalau saja The Wasp memiliki film sendiri pasti
tidak buruk.
Jika melihat plot cerita secara
kelompok, yaitu dengan melihat kronologi film Marvel Cinematic Universe, film Ant-Man and The Wasp ini cukup membuat para
pengabdi Infinity Wars dapat bernapas agak lega setelah superhero favorit
mereka jadi abu, hing... Doctor Strange.
Selain menjelaskan alasan Scott absen di Infinity Wars, film ini juga menandakan bahwa waktu menuju Avengers 4 tidak lama lagi, hanya hitungan bulan. Yah, masih tahun depan sih, tapi setidaknya list film yang muncul di antara Avengers 3 dan 4 ini semakin menyusut. Greenshe bahkan nggak sabar dengan debut Captain Marvel yang kabarnya akan dirilis tahun depan.
Selain menjelaskan alasan Scott absen di Infinity Wars, film ini juga menandakan bahwa waktu menuju Avengers 4 tidak lama lagi, hanya hitungan bulan. Yah, masih tahun depan sih, tapi setidaknya list film yang muncul di antara Avengers 3 dan 4 ini semakin menyusut. Greenshe bahkan nggak sabar dengan debut Captain Marvel yang kabarnya akan dirilis tahun depan.
Karakter.
Menurut Greenshe, karakter yang
menonjol dalam film ini adalah The Wasp dan Ghost. Kedua karakter tersebut
belum pernah menunjukkan kekuatan mereka di film manapun, sehingga penampilan
perdana mereka dalam film ini membuat karakter Ant-Man sedikit tergeser.
Terlebih dengan plot yang lebih berfokus pada The Wasp.
Tapi, adegan yang berkesan bagi
Greenshe adalah adegan Scott Lang ketika pikirannya dirasuki oleh Janet Van
Dyne, membuatnya bertingkah seperti perempuan dan istri dari seorang Hank Pym.
Banyak adegan-adegan komedik yang mampu memancing tawa para penonton. Dan untuk
divisi komedi dalam film ini, Greenshe mengacungi jempol untuk Scott Lang dan
sahabatnya, Luis. Bahkan Greenshe tak menyangka bahwa kalimat “Baba Yaga” yang sering
disebut-sebut oleh karakter bernama Kurt dalam film ini memiliki nilai humor yang
lumayan bagus.
Setting dan Sound Effect
Hmm.. Untuk film ini, Greenshe tidak begitu memfokuskan review pada setting dan sound effect. Namun, untuk Greenshe yang awam akan teknologi
animasi seperti ini, setting animation dalam film ini sangat keren. Khususnya
untuk adegan perkelahian The Wasp, Ghost, dan Ant-Man. Kenyataan bahwa Hank Pym
menciptakan alat yang mampu mengubah ukuran benda apapun jadi kecil dan besar
itu menakjubkan. Bahkan gedung Labnya pun dapat disulap jadi seukuran koper.
Mau koleksi mobil? Hank Pym bisa menyulap mobil hotwheels milikmu jadi seukuran mobil biasa. Sedangkan untuk sound
effect atau musik, Greenshe tidak merasa ada sesuatu yang spesial. Namun
begitu, Greenshe tetap bisa merasa enjoy nontonnya.
OVERALL REVIEW
Plot = 7.5/10
Karakter = 7.5/10
Setting = 8/10
Sound Effect = 7/10
Film ini
rekomen bagi kalian yang mengikuti film seri Marvel Cinematic Universe. Ah!
Perihal post-credit, atau tayangan setelah credit dalam Ant-Man and The Wasp, cukup mengejutkan bahwa Ant-Man tertinggal di
Quantum Realm karena Hope, Hank, dan
Janet jadi abu ketika sedang mengawasi Scott dalam Quantum Realm. Sebenarnya ada dua post-credit dalam film ini, tapi
menurutku yang kedua agak sedikit.... hmm... Tonton sendiri deh! See ya on next review!