Come and Hug Me (2018) - Drama Review

An-nyeong chin-gu-deul,
Di kesempatan kali ini, Greenshe ingin me-review drama romance-mellodrama yang sedang Greenshe tonton. Sekilas info mengenai drama ini aku ketik di bawah, ya;

Come and Hug Me (2018)
asianwiki.com/Come_and_Hug_Me

Judul                 : Come and Hug Me (Iriwa Anajwo)
Director            : Choi Joon-Bae
Writer               : Lee A-Ram
Saluran             : MBC
Episode            : 32
Rilis                  : 16 Mei 2018
Waktu Tayang: Rabu & Kamis 22.00 KST (35 menit per episode / 2 episode per hari)

PEMERAN             

Jang Ki Yong - Yoon Na-Moo / Chae Do-Jin
Jin Ki Joo - Gil Nak-Won / Han Jae-Yi
Nam Da Reum - (Young) Yoon Na-Moo / Chae Do-Jin
Ryoo Han-Bi - (Young) Gil Nak-Won / Han Jae-Yi
Heo Jun Ho - Yoon Hui-Jae

SINOPSIS (Sumber)

"A man and a woman suffers from wounded hearts due to a murder case that took place in their past. The man is a detective and the woman is a popular actress. When Do Jin (Jang Ki Yong) and Jae-Yi (Jin Ki Joo) were high school students, they were each other’s first love. Do-Jin’s father, Hui-Jae (Heo Jun-Ho) was a psychopath and killed Jae-Yi’s parents. Do-Jin and Jae-Yi were separated aterwards. Now, Do-Jin works as a detective. He treats the victim’s family with care. This is his way of atoning for his father’s horrific act. Meanwhile, Jae-Yi works as an actress. She followed in the footsteps of her late mother who was a famous actress. Since her parents’ death, Jae-Yi has suffered from post traumatic stress disorder. Do-Jin and Jae-Yi meet again”

REVIEW

Drama ini menceritakan kisah cinta Na Moo dan Nak Won. Sudah sepantasnya seumur anak SMA merasakan dan mengharapkan cinta pertama yang indah, bukan? Namun, malam pembunuhan kedua orang tua Nak Won yang dilakukan langsung oleh ayah Na Moo yang seorang psikopat sudah merusak keindahan cinta masa remaja Na Moo dan Nak Won. Membuat keduanya sulit untuk saling mencintai tanpa mengusik luka yang ditorehkan oleh ayah Na-Moo, Yoon Hui-Jae.

Setelah tragedi traumatis itu, Yoon Hui-Jae di penjara karena membunuh sosok aktris terkenal, yaitu ibunya Nak Won. Sedangkan itu, Na Moo dan Nak Won menempuh kehidupan barunya sebagai Chae Do-Jin, seorang akademisi kepolisian yang berprestasi, dan Han Jae-Yi, seorang aktris pendatang baru. Dengan nama baru, mereka berharap dapat memulai kebahagiaan yang baru, namun masa lalu yang kelam itu rupanya belum lelah menghantui keduanya. Bahkan beberapa tahun kemudian, setelah Do-Jin menjadi seorang detektif, dan Jae-Yi menjadi aktris papan atas, masa lalu tersebut selalu menemukan jalannya kembali ke permukaan.

Bagi pembaca yang belum menonton drama ini, melihat sinopsis dan paragraf di atas, ku tebak kalian berpikir, “Kasihan ya... Pasti konfliknya berat... Pasti banyak nangisnya... Pasti membosankan...”. Ya, setelah menonton 20 episode, karakter Do-Jin dan Jae-Yi ini memang kasihan, mereka tidak bisa saling mencintai tanpa saling menyakiti. Do-Jin selalu merasa bersalah, dan Jae-Yi mengalami trauma. Selain itu, konfliknya memang tidak se-ringan drama romance biasa. Tapi, drama ini tidak membosankan.

Karakternya kuat!

Salah satu alasan kenapa aku menyukai drama ini adalah karakter-karakter yang digambarkan oleh para aktor dan aktris disini sangat kuat. Karakter-karakter protagonisnya, seperti Do-Jin, Jae-Yi, serta ibu dan adik perempuan Do-Jin digambarkan memang begitu penyabar dan menyedihkan, tetapi mereka tidak pantang menyerah. Sedangkan karakter antagonisnya digambarkan dengan begitu apik, sehingga mampu membuat penonton sangat membenci karakter tersebut.

Jangan menyangka bahwa karakter antagonis disini hanya ada Yoon Hui Jae. Toh, setelah malam pembunuhan itu, Yoon Hui Jae di hukum penjara seumur hidup. Dalam cerita ini, ada pula karakter seorang reporter, Park Hee Young, yang dapat membuat penonton benar-benar membenci eksistensi karakternya, dan membuat penonton memikirkan betapa kejam dan mengerikannya media saat ini yang dapat dimanipulasi sedemikian rupa hanya untuk memperoleh rating yang tinggi. Karakter Park Hee Young inilah yang kerap menimbulkan perkara dan membuka luka Do-Jin dan Jae-Yi.

Selain itu, ada beberapa karakter yang sejujurnya masih membuatku ragu, apakah mereka antagonis, atau protagonis? Khususnya adalah karakter kakak laki-laki Do-Jin, Yoon Hyun Moo, dan kakak laki-laki Jae-Yi, yaitu Gil Moo Won. Yoon Hyun Moo bukanlah karakter yang baik dari awal, bahkan dulunya ia adalah tukang bully yang kemudian di penjara karena Gil Moo Won, anak pindahan yang notabene adalah teman sekelasnya, melaporkannya kepada polisi. Yoon Hyun Moo sebenarnya terlihat seperti karakter yang menyedihkan. Ia seolah salah asuhan, dan beberapa kali aku merasa Hyun Moo sebenarnya menyayangi adik-adiknya, namun ia tak pandai menyampaikan perasaannya. Sama halnya dengan Moo Won yang menyayangi Jae-Yi meskipun keduanya bukan saudara kandung.

Konfliknya dalam! Tapi gak lebay!

Berbeda dari konflik kebanyakan drama week-day Korea yang biasanya sampai 120-an episode. Konflik drama ini memang dalam dan berat, namun tidak lebay yang baru bahagia sedikit, nangis lagi. Meskipun mengusung genre romance, kisah cintanya pun tidak bisa disandingkan dengan drama yang mengusung genre romance yang ringan. Relasi konflik serta hubungan setiap karakter di drama Come and Hug Me ini juga tergolong normal. Tidak terlihat seperti dibuat-buat. Semua mengalir begitu saja.

Permasalahan utama dalam kisah ini adalah mencari cara bagaimana membasmi reporter Park Hee Young, hahaha. Nggak deng, aku bercanda. Selain mengenai kisah cinta karakter-karakter utama kita, drama ini juga memiliki unsur misteri, dimana penonton dibuat penasaran dengan terulangnya kasus-kasus pembunuhan dengan palu, seperti yang dilakukan Yoon Hui-Jae di jaman dulu. Terlebih lagi, Han Jae-Yi sempat memperoleh kotak hadiah (yang katanya dari fans) berisi palu dengan darah korban yang dibunuh saat ini. Media, polisi, dan bahkan Do-Jin sendiri mencurigai Hyun-Moo sebagai tersangka utama, pasalnya, kakaknya baru saja keluar dari penjara yang sama dengan bapaknya, dan saat ini keberadaan Hyun-Moo masih tidak bisa terdeteksi. Mereka menduga bahwa Hyun-Moo melakukan teror pembunuhan itu sebagai wujud balas dendam atas nama bapaknya.

Apakah Hyun-Moo benar-benar melakukan teror pembunuhan itu? Atau ternyata ada orang lain lagi? Alasannya apa? Lalu kapan Park Hee Young musnah dari muka bumi ini? Apakah Do-Jin dan Jae-Yi bisa saling mencintai dengan tenang lagi? Aku tidak menyangka akan jatuh cinta dengan drama ber-genre mellodrama yang dipadukan dengan crime seperti ini. Biasanya aku menghindari film yang sedih-sedih karena gampang hanyut sama ceritanya.

Sedikit cerita, sebelumnya aku tidak tertarik menonton drama ini. Padahal poster drama ini seringkali muncul di laman situs web tempat biasa aku menonton/ mendownload drama korea, tapi nggak ada niatan sama sekali untuk buka, kepo, apalagi nonton drama itu. Pasalnya, dari posternya aja sudah kelihatan kalau drama ini mengandung unsur galau dan kesedihan yang berkepanjangan. Konfliknya pasti ribet, pikirku. Namun, ketika waktu kosong menyerang, sesuatu yang impossible pun menjadi possible. Menurut chingu yang sedang nonton drama ini gimana nih? Atau teman-teman yang belum nonton, menurut kalian review ini gimana nih? Apakah review ini mengandung terlalu banyak spoiler? haha.

Ah! Perihal soundtrack, pemilihan lagu setiap drama sejujurnya bagus-bagus, jadi aku no comment untuk OST kali ini. See you on next review!

Greenshe Review