Hereditary (2018) - Movie Review

Hereditary (2018)

Genre : Horor, Drama, Misteri
Pemeran : Alex Wolff, Gabriel Byrne, Toni Collette, Milly Shapiro
Director : Ari Ester
Rilis : 27 Juni 2018

Spoiler Alert! Review film ini mengandung sejumlah spoiler yang mampu membuat kalian yang belum menonton film ini merasa terganggu. Jadi, berhati-hatilah!


Kematian salah seorang anggota keluarga seharusnya menjadi sebuah duka yang mau tak mau akan menumpahkan air mata kalian. Namun rupanya hal tersebut tak berlaku untuk keluarga Graham. Kematian Ellen Graham rupanya tak mampu membawa duka bagi keluarganya. Jangankan menantunya, Steve, dan kedua cucunya Peter serta Charlie, bahkan Annie Graham sebagai anak kandung perempuannya, tak meneteskan air matanya sama sekali. 

Kasihan sekali ya, pikirku. Namun, setelah kematian Ellen Graham, Annie beserta keluarganya mulai menerima teror yang usul punya usul, berkaitan dengan warisan nenek moyang keluarga mereka. Tiba-tiba Greenshe teringat seri film Kuntilanak yang membahas mengenai wangsit, semacam warisan.

Meskipun masih tipikal film horor Amerika yang mengandung unsur aliran sesat, atau sistem pemujaan iblis yang berujung pada sesuatu yang berbau thriller dibandingkan horor, film ini tersusun begitu apik, mulai dari plot, karakter, setting, dan sound effect nya.

REVIEW

Alur Cerita / Plot

Alur yang disuguhkan dalam film ini terkesan lambat, namun genre misteri benar-benar disematkan secara baik dalam setiap adegan, membuat penonton menebak-nebak ceritanya, lalu kemudian menyesali tebakannya yang tak tepat. 

Sejak kematian ibunya, Annie mendatangi sebuah perkumpulan biasa gitu, entah untuk apa, aku lupa, sepertinya untuk menenangkan diri dari stress dan konflik diri yang sedang di alaminya. Namun, kematian Charlie, anak bungsunya, dalam kecelakaan atas keteledoran sang sulung, Peter, sempat membuat Annie urung untuk mendatangi perkumpulan itu lagi, mungkin ia merasa bahwa perkumpulan tersebut takkan mampu menghibur dirinya kembali. Saat itu ia bertemu dengan sosok yang terkesan ramah, bernama Joan. 

Nah, ketika menonton, menurutku kehadiran Joan yang membujuk Annie untuk tetap stay di perkumpulan ini cukup misterius. Meskipun sejak awal aku sudah mampu menebak bahwa film ini berpusar pada suatu sekte pemujaan atau sejenisnya, namun detail-detail lain dalam film ini cukup membuatku gusar untuk menebak.

Genre drama dalam film ini tergambarkan melalui hubungan yang kurang harmonis di keluarga Graham ini. Sedangkan genre horornya begitu terasa dalam pengaturan setting lokasi dan pemberian sound effect yang menambah ketegangan ketika menonton film ini.

Karakter

Penggambaran karakter dalam film ini sangat baik. Karakter-karakter disini begitu aneh (dalam hal baik) dan misterius, membuat penonton agak kesulitan menebak apa maunya si karakter ini, seperti karakter Charlie yang seringkali menimbulkan suara "tlok tlok" dengan mulutnya, dan bertingkah layaknya anak aneh. Lalu karakter si ibu yang menuju akhir cerita menunjukkan potensi menjadi Spider-girl. Karakternya membuat genre misterinya semakin terasah.

Setting dan Sound Effect

Sempurna. Review ini mengandung unsur subjektifitas yang tinggi. Dan diriku yang harus menggunakan kacamata jari setiap kali menonton film horor menganggap bahwa setting latar dan sound effect dalam film ini sempurna. Bayangkan di dalam bioskop, aku parno sendiri hanya karena pergantian waktu malam ke siang. Awalnya aku mengira akan ada adegan mengejutkan atau menakutkan, tetapi ternyata hanya pergantian waktu. Sound effect super mendukung suasana horor, mengerikan, dan misterius dalam film ini.


OVERALL REVIEW

Plot : 7.5 / 10
Karakter : 8 / 10
Setting : 10 / 10
Sound Effect : 10 / 10

Bagi kalian yang bertanya-tanya apakah film ini rekomen atau nggak. Greenshe tidak begitu merekomendasikan film ini bagi yang sudah bosan dengan tipikal film horor Amerika yang mengulik tentang sekte dan aliran sesat. Selain akhir cerita yang membuat beberapa penonton, hah? kok? oh gitu? serius?, bagiku film ini kurang begitu berkesan, karena sebelum pergi menonton banyak temanku yang mengatakan bahwa film ini bagus banget. Jadi, agak kecewa gitu.

Ah, aku membuat review ini setelah menonton film ini beberapa jam yang lalu, jadi mungkin banyak hal yang aku miss dalam review. Nah, yang sudah menonton film ini bisa juga memberikan pendapat kalian mengenai film ini di kolom komentar.

Greenshe Review