Magnus Chase and The Gods of Asgard; The Sword of Summer by Rick Riordan - Book Review


The Sword of Summer by Rick Riordan


✩✩✩✩
My rating: 4 of 5 stars




Well well well, it's December and i'm back with The Sword of Summer!

Siapa yang belum mengenal author bernama Rick Riordan? Penulis yang membuatku jatuh hati dengan karya-nya yang sangat populer, Percy Jackson & The Olympians. Seri Percy Jackson atau yang kerap disingkat menjadi PJO ini adalah seri bergenre fantasi yang mengangkat latar belakang kehidupan seorang demigod atau anak setengah dewa Yunani, bernama Percy Jackson. Selain itu, Rick Riordan juga sudah membuat karya lain yang mengangkat latar kehidupan anak setengah dewa Romawi, Mesir dan yang paling baru adalah Nordik.

Nah, hari ini aku akan memberikan secuil review tentang buku berjudul Magnus Chase and The Gods of Asgard: The Sword of Summer. Buku ini adalah seri pertama dari trilogi Magnus Chase and The Gods of Asgard.

Singkatnya, buku ini menceritakan tentang Magnus Chase, laki-laki yang hidup menggelandang setelah ibunya meninggal. Kehidupannya terkesan biasa saja, sampai suatu hari terjadi hal-hal aneh yang perlahan menguak rahasia akan garis keturunan keluarganya. Ya, Magnus Chase memiliki darah setengah dewa Nordik, yang pada akhirnya mengharuskannya untuk menghambat Ragnarok dengan mencari Pedang Musim Panas.

⚔⚔⚔

Kalian mungkin familiar dengan nama-nama seperti Thor, Loki, Odin, dan Asgard setelah menonton seri Marvel Avengers, dan ya, nama-nama itu tentu saja akan muncul dalam buku.

Bagiku, film-film superhero itu cukup membantu dalam mengimajinasikan wujud dari karakter-karakter tersebut. Misalnya, Chris Hemsworth sebagai Thor, dan Tom Hiddleston sebagai Loki. Tapi setelah membaca buku ini, rasanya semua itu belum cukup membuatku familiar dengan mitologi Nordik. Imajinasiku baru sebatas Asgard-nya Marvel, sedangkan buku lebih mendeskripsikan setiap unsurnya lebih detail.

Buku The Sword of Summer ini sudah aku input ke dalam to-be-read ku di Goodreads sejak tahun 2016 silam. Memang, aku telat (banget) menyelesaikannya, tapi aku cukup senang bahwa to-be-read list-ku berkurang lagi.  Pasalnya, masih ada dua buku lanjutan seri Magnus Chase yang belum ku baca dan harus ku baca.

Mengenai buku ini, sejujurnya awalnya cukup membosankan. Cerita tentang mitologi Nordik yang nggak begitu familiar untukku, membuatku agak jenuh. That's why aku menutup buku ini untuk jangka waktu yang saaaangat lama. Terlebih buku pertama tuh semacam buku pendahuluan akuntansi yang tebelnya minta ampun dibandingkan buku lanjutannya, dan cenderung deskriptif.

Secara umum, menurutku buku ini cukup menyenangkan. Walau seperti yang ku katakan ... beberapa bab awal memang membosankan. Tetapi semakin ke belakang, all the amazing things happened.

-- berhati-hatilah, karena anda memasuki bagian spoiler --


Keseruan mulai kurasakan setelah Magnus died ... lalu diemban Valhalla. Ketika Magnus, di depan khalayak Einherji, menampakkan kemampuannya sebagai anak Frey, dewa yang non-blok dan netral gitu, itu hal yang cukup keren. Walau aku tidak suka penampilan Magnus dengan rambutnya (seperti di cover), bukan tipeku. Tapi teman-temannya sangat menarik!

Ada beberapa hal menarik yang harus ku poinkan.

1) Karakter Blitzen & Hearthstone itu menghibur banget sebagai sohib/ keluarga jalanan Magnus. Setiap adegan mereka itu menyenangkan, dan ya nilai keluarga, sahabat, dan lain sebagainya tuh ada di mereka. Jadi untuk di buku ini, karakter yang paling aku sukai, ya mereka.

Ada adegan yang benar-benar menghiburku, yakni ketika Magnus mencurigai Blitzen & Hearthstone sebagai mata-mata Loki, mereka tersinggung dan mencaci Magnus. Lucunya adalah, Blitzen mencaci dengan mulutnya, tetapi Hearthstone mencaci dengan bahasa isyarat, karena ia tuli. Dan aku sangat menyukai ketidaksempurnaan karakter Hearthstone disini. Menurutku halaman 186 itu sangat lucu. Sebenarnya mereka lucu dan keren sampai akhir!!

2) Annabeth, Pedang Pulpen (Riptide!!!), dan Jason Grace. Yang sudah membaca karya lain Rick Riordan, mungkin paham betul siapa mereka. Tiga karakter itu disebut dalam buku ini, dan membuatku ingin melayang di atas padang savana karena well, Percy Jackson and The Olympians & Heroes of Olympus gave me a huge impact sebagai buku seri pertama yang aku baca! Sangat menyenangkan. Read it if you haven't!

3) Magnus Chase (Nordik) & Annabeth Chase (Greek). Dari awal, Chase bersaudara-sepupu ini membuatku penasaran, apakah pada akhirnya Magnus & Annabeth bakal curhat-curhatan tentang kehidupan 'lain' yang mereka jalani atau nggak. Soalnya rasanya akan sangat seru kalau mereka bisa berbagi cerita. AND THEY DID IT!! Di bab 72, Magnus dan Annabeth bertaruh tentang petualangan siapa yang lebih seru! HAHA I'M SO HAPPY!

4) Jack, The Sumarbrander, The Sword of Summer!! Dalam seri Percy Jackson, Percy memiliki pedang yang mampu berkamuflase menjadi sebuah pulpen, namanya Riptide. Lalu dalam seri Kane Chronicles, Carter memiliki senjata bernama Kopesh (aku belum begitu mengenal Kopesh, karena masih ada dua buku yang belum terbaca). Sedangkan dalam buku The Sword of Summer , pedang musim panas yang dinamai Jack oleh Magnus benar-benar membuatku jatuh hati.

Gak papa, aku ikhlas kok kalau Jack bilang Pedang Pulpen itu adalah hal yang bodoh. Soalnya Riptide kagak bisa terbang nebas para musuh dengan sendirinya. Apalagi mandi di gelas minum para Raksasa ╮(╯▽╰)╭.

5) Chris Hemsworth & Tom Hiddleston. Ok, nama mereka gak disebut secara langsung, kok. Tapi karena imajinasiku yang terbatas, ya mau tak mau, aku membayangkan sosok kedua aktor itu sebagai Thor & Loki. Tapi ternyata, membayangkannya tuh mengerikan, haha.

Thor dalam buku ibarat Thor di Avengers: Endgame, yakni Chris Hemsworth yang tidak tampan, setidaknya untukku. Duh, serius deh aku gasuka banget kondisi terakhir Thor di Avengers, masih berharap Thor kembali langsing di Guardian of The Galaxy. Tapi ada sesuatu yang lucu, Frey dalam buku ini terimajinasikan sebagai Chris Hemsworth versi tampan, haha. Dan menurutku itu cukup menghibur.

Loki! Oke, Tom Hiddleston itu adalah the only Loki i could imagine. Tapi hal yang membuatku agak mengganggu adalah fakta dalam buku, bahwa Loki is Sleipnir's MOM. Yeah. MOM! EMAKNYA KUDA! SLEIPNIR ITU KUDA! Maaf aku tidak bisa tenang. Masih terguncang.

6) Kemunculan Odin. Sejak awal, Odin tidak menampakkan/ ditampakkan dalam buku, dan ketika Odin menampakkan dirinya di beberapa bab terakhir .... BOOM! SO FUNNY!

7) Last but not least. Hal terakhir yang membuatku terkesan adalah kalimat di halaman 586.
"... Kau akan membutuhkan bantuannya (Annabeth) ...," ucap Frey ke Magnus.
Maksudnya apa?? Kan keinginan cross-over Greek-Nordik ku jadi meronta-ronta!

Omong-omong, segitu aja review tak berfaedah dan banjir spoiler kali ini. Overall, this book is such a fun ride. Give it a try if you haven't!

Greenshe Review