Fangirl by Rainbow Rowell - Book Review

Fangirl (Indonesian Version)
Cr. Greenshe Reviews

Fangirl by Rainbow Rowell

✰✰✰✰
My rating: 4 of 5 stars

Pernahkah kalian membaca buku yang karakternya sangat relatable dengan diri kalian? Mungkin beberapa dari kalian ada yang pernah bertemu dengan karakter yang 'gue banget'. Nah, perasaan seperti 'gue banget' itu aku rasakan ketika bertemu dengan karakter Cath dalam buku Fangirl yang ditulis oleh Rainbow Rowell.

Terjemahan buku Fangirl ini diterbitkan oleh Penerbit Haru. Menceritakan tentang Cath, fans beratnya Simon Snow, karakter novel yang sedang populer kala itu. Setelah membaca buku ini, aku membayangkan popularitas Simon Snow ini seperti popularitas karakter Harry Potter di kehidupan nyata.

Cath adalah seorang introvert, sehingga ia cenderung tipe yang individualis. Ketika ia masuk ke universitas, Cath mengalami sedikit masalah, karena saudara kembarnya, Wren, yang juga menyukai Simon Snow tiba-tiba memilih untuk tinggal di asrama yang berbeda, seolah ia menjauhi Cath. Cath sedikit kesulitan untuk bergaul. Tetapi kehadiran Reagan (ini cewek loh ya), Levi, dan Nick dalam kehidupan perkuliahan Cath, membuat Cath sedikit demi sedikit berubah.

Buku ini menggambarkan kehidupan seorang fangirl dan juga seorang individu yang memiliki karakter introvert. Walaupun aku tidak bisa mengatakan bahwa buku ini 100% benar tentang fangirl, karena pada kenyataannya, fangirl terdiri dari berbagai macam fangirl. Tetapi secara pribadi, sebagai seorang introvert juga, Cath benar-benar karakter yang membuatku bisa relate, walau tidak semua yang Cath lakukan dan sukai sama sepertiku.

Plot dalam cerita ini tergolong simpel. Tetapi cerita ini memberikan ekskusi keputusan dan akhir permasalahan yang cukup baik. Setiap karakter tergambarkan dengan baik. I really love Levi and Cath! Levi tuh cukup mengaggumkan!

Apakah kalian memiliki standar penilaian untuk seorang fangirl? Seperti, harus membeli dan mengoleksi barang-barangnya lah, apa lah? Mungkin ini hanya pemikiranku yang berlebihan, tetapi terkadang ketika aku berkumpul dengan beberapa orang yang menyukai hal yang sama denganku, aku merasa kurang fans. Dan terkadang situasi seperti itu membuatku mempertanyakan diriku sendiri, apakah aku benar-benar fansnya? Padahal aku menyukai mereka, tetapi terkadang aku bertanya-tanya seperti itu. Seolah aku merasa tidak pantas menjadi fans sesuatu/ seseorang.

Walaupun sisi negatifku kerap berpikir seperti itu, terkadang aku juga memikirkan bahwa menjadi seorang fangirl atau fanboy tidak bisa diukur dari seberapa banyak materi yang kamu keluarkan untuk seseorang atau sesuatu yang kalian sukai itu. Selama kalian menyukainya dalam batas normal dan tidak terbutakan oleh cahaya popularitas mereka sehingga tetap rasional dalam menilai juga sepertinya tidak masalah. (hashtag)curhatanfangirlmodalkuota.

Yea cukup sampai disini review buku kali ini. Sangat singkat, padat, dan tidak begitu berbobot(?). Aku merasa masih kurang ahli dalam berkata-kata. Ok, bye!

Greenshe Review