The Wind Leading to Love by Yuki Ibuki - Book Review


The Wind Leading to Love by Yuki Ibuki


✰✰✰
My rating: 3 of 5 stars

The Wind Leading to Love adalah novel Jepang yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Penerbit Haru di tahun 2015. Telat banget ya reviewnya? haha. Tapi inilah secuil review yang aku buat setelah menyelesaikan buku ini.

Buku ini menceritakan tentang Suga Tetsuji yang sedang depresi dan ingin mencari ketenangan di sebuah kota pesisir, di rumah peninggalan mendiang ibunya. Tapi rupanya, bukan ketenangan yang ia temukan, melainkan wanita bawel, Fukui Kimiko, wanita yang sudah menyelamatkannya ketika nyaris tenggelam.


I thought i'd never touch this book again. But finally i finished it. Thanks to my insomnia.

Aku sangat yakin membeli buku ini tidak jauh dari tanggal perilisan dari Penerbit Haru.  Ya, sudah selama itu buku ini berada di tumpukan buku-buku yang belum aku baca. Tetapi akhirnya, di tahun 2019, aku bisa meluluskan buku ini dari daftar to-be-read ku. Semua itu terjadi karena insomnia yang kerap sekali menghalangiku untuk tertidur.

Sebenarnya, setelah membeli buku ini, aku sudah pernah mencoba membacanya, namun entah mengapa beberapa tahun lalu, pembukaan cerita ini terasa membosankan, sehingga aku menutup bukunya kembali untuk waktu yang lama. Sepertinya karena perkembangan hubungan kedua pemeran utama sedikit lambat? Entahlah. Tapi yang terpenting adalah saat ini buku ini sudah selesai ku baca! Yey!

Menurut pendapatku, setelah memutuskan untuk membaca novel ini dari halaman pertama, konflik utamanya tuh terkesan samar pas di awal-awal. Benar. Layaknya menonton suatu film romansa Jepang yang memiliki alur lambat. 

Hubungan kedua tokoh utama yang sama-sama sudah (pernah) berkeluarga juga membuatku semakin bertanya-tanya apakah benar akan terjalin cinta antara mereka? Atau 'cinta' di judul bukunya hanya sinyal untuk hal lain? Maksudnya bukan cinta antara dua insan, tetapi cinta dalam arti yang lebih luas, seperti keluarga, anak, dan lain sebagainya.

Buku ini mulai menyenangkan dari bagian tengah sampai akhir. Sweet! Dan ketika permasalahan-permasalahan semakin terungkap jelas, rasanya semakin menyenangkan dan semakin membuatku tak bisa melepaskan pandangan mata pada setiap lembar.

Sebelum membaca buku ini, aku juga sudah membaca novel romance lainnya yang sudah aku review disini. 

Dibandingkan dengan novel romance sebelumnya, The Wind Leading to Love ini memiliki permasalahan yang lebih dewasa. Khususnya karena kedua karakter utama disini sudah berkeluarga, jadi ada nilai keluarga di cerita ini. Keputusan akhir yang mereka ambil untuk mengakhiri cerita juga terasa lebih berbobot. 

Ketika membaca novel Korea, tentu aku akan membayangkan movie ala ala Korea yang memiliki fase/ plot cukup cepat, dan biasanya endingnya mudah ditebak, pasalnya aku sudah terbiasa menonton drama-drama dan film-film Korea. Sedangkan membaca novel Jepang membuatku harus mengeluarkan effort lebih dengan membayangkan movie ala ala Jepang yang progress ceritanya agak lambat, dan tidak biasa aku tonton.

Aku memberikan tiga bintang untuk buku ini. Kok sedikit banget? Katanya konfliknya menyenangkan? Ya, karena untukku pribadi, aku masih dalam masa adaptasi dengan jenis serta keunikan penulisan novel Jepang.

Greenshe Review