Pages

Goodreads Wattpad FB Page Instagram 1 Instagram 2 Twitter Youtube
GREENSHE REVIEWS
  • Home
  • Drama Reviews
  • Movie Reviews
  • Book Reviews
  • Journal
Cr. Greenshe Reviews

Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini by Marchella FP

My rating: 4 of 5 stars

✰✰✰✰

Sebelumnya, aku ingin bilang bahwa aku bukan seseorang yang sering membaca buku motivasi & ilustrasi. Walau akhir-akhir ini kepengen punya dan baca buku buku dongeng classic berilustrasi. Tapi... ini berbeda. Aku bukan tipe yang mudah termotivasi atau terinspirasi dari kata kata mutiara, jadi... yah begitu.

Dalam sudut pandangku, aku membaca ini seperti membaca curahan hati sang karakter utama, Awan, yang tengah berjuang melawan negativity dalam dirinya sendiri, yang somehow ada beberapa quotes yang relate sama hidupku (tapi biasa aja, nggak sampe nangis).

Kalimat-kalimat pendeknya menarik. Ilustrasinya juga bagus banget. Pemilihan warna yang kalem dan terkesan syahdu membuat perasaan tenang. Terlebih nkcthi punya playlist lagu di Spotify. Pilihan lagunya sangat enak buat menemani selagi membaca bukunya. Tenang dan menghanyutkan.

Bagiku buku ini bagus-bagus saja. Karena buku ini sudah berusaha untuk membagikan manfaat dan pengalamannya kepada para pembaca. Namun, ya memang tidak semua pembaca dapat benar-benar meresapi pesannya. Karena... mungkin saja mereka belum melaluinya. Atau mungkin, mereka mencoba jalan lain?

Tambahan! I Read It Twice!

Saat itu, my heart felt so gloomy karena sudah kehilangan sosok sahabat yang selalu bareng terus sewaktu kuliah. Saat itu aku nggak tahu harus mengekspresikan perasaan seperti apa. Tetapi satu hal yang aku ingat, sesampainya di rumah, aku mengambil buku ini, dan membacanya lagi. Seolah aku ingin di puk-pukin , dan buku ini tuh yang terlintas di benakku saat itu. Dan benar saja, akhirnya aku merasakan apa yang kebanyakan pembaca rasakan ketika membaca buku ini. I shed my tears. Dan di hari itu juga aku sadar, bahwa memang tidak semua orang bisa relate dengan buku ini, hanya saja, ketika kamu membacanya di waktu yang tepat, mungkin kamu bisa lebih merasakannya.




View this post on Instagram




A post shared by Greenshe Reviews (@greenreadstar) on Dec 21, 2018 at 2:18am PST
0
Share

Cr. Greenshe Reviews

Lo Ngerti Siapa Gue: Membangun Personal Branding melalui Media Sosial Tanpa Perlu Jadi Selebgram by Sophia Mega

My rating: 4 of 5 stars

✰✰✰✰

Setelah membaca buku yang memiliki lebih dari 600 halaman (The Portrait of A Lady), rasanya buku tipis ini sangat menggoda untuk dibaca. Dan ya, aku membaca buku ini setelah membaca buku tebal itu. Dan setelah menyelesaikan buku 164 halaman ini, rasanya hatiku baru saja dicuci, dingin gitu maksudnya.

Buku ini mencakup aneka tips dalam membangun Personal Branding di media sosial tanpa perlu jadi selebgram apalagi sekedar ikut-ikutan sesuatu yang viral. NO.

Salah satu hal yang ku rasa ditekankan dalam buku ini adalah it's very important for you to know who you really are, and what you like to do. Personal Branding bukan lah pencitraan. But, being true to yourself. Menyamakannya dengan kehidupanku sekarang, aku merasa sedih karena aku bahkan tidak yakin apakah selama ini aku tau siapa diriku, dan sudahkah aku menjadi diriku sendiri?

Overall, buku ini benar-benar memberiku insight mengenai personal brandingku yang masih sangat harus wajib kudu perlu dibenahi, dan atau dikembangkan. Penataan design cover, buku, font, dan illustrasi(?) dalam buku ini juga membuat pengalaman membaca lebih menyenangkan. Aku suka pemilihan warna biru, kuning, dan putih pada buku ini.

Ada satu quote yang meninggalkan kesan cukup dalam selama aku membaca.

"Being busy doesn't mean real work," pages 98.

Kalimat tersebut cukup membuatku tergebuk. Karena for almost my entire life, aku menyibukkan diriku dengan hal-hal yang aku sadari belum bisa memberikan manfaat untuk lingkunganku. Dan terkadang, hal itu membuatku merasa tidak berguna. Tidak! Aku tidak boleh berpikir seperti itu!

Anyway, aku jarang sekali membaca buku non-fiksi seperti ini, mungkin bisa dihitung jari buku-buku non-fiksi yang sudah aku baca. Tetapi buku ini mampu memberikan kesan yang TOP untuk seorang pembaca fiksi sepertiku.

Buku ini juga rekomen untuk kalian yang ingin tau, lebih tau, atau ingin memperoleh tips mengenai membangun dan meningkatkan personal branding kamu.




View this post on Instagram




A post shared by Maulia Resta (@maulimaul) on Apr 23, 2019 at 9:24am PDT
0
Share
"Tidak hanya monster yang memiliki hotel khusus di Trasylvania. 
Tetapi hantu juga memiliki hotel khusus di Seoul, Korea," pikirku.

Hotel Del Luna
Sumber: asianwiki.com
Judul: Hotel Del Luna / 호텔 델루나
Episode: 16
Pemeran: IU, Yeo Jin Goo, Cho Hyun Chul, Park Yoo Na, etc.
Director: Oh Choong Hwan
Penulis: Hong Jung Eun, Hong Mi Ran aka Hong Sisters

Kurang lebih kalimat pertama itu lah yang terlintas di benakku ketika mengetahui bahwa drama ini mengusung konsep hotel hantu. Sejujurnya, saat IU dan Yeo Jin Goo diumumkan menjadi karakter utamanya, aku cukup menanti-nantikan tayangnya drama ini, walaupun ada sedikit rasa bertanya-tanya apakah IU dan Yeo Jin Goo bisa menjadi pasangan yang cocok atau tidak.

Tapi pokoknya, sampai saat ini, aku masih menganggap bahwa drama ini patut diberi rating tinggi. Jadi, inilah rating dariku.

✰✰✰✰✰

5/5 bintang. 
Rekomendasi banget buat kalian yang suka fantasi, Hong Sisters, Master's Sun, Goblin, dan sebagainya.

==========

Sinopsis

Drama ini menceritakan tentang Jang Man-Wol, pemilik Hotel Del Luna, yang berlokasi di Seoul. Tidak seperti hotel lainnya, hotel ini adalah hotel khusus hantu. Jang Man-Wol bertemu dengan Goo Chan-Sung, seorang manajer hotel baru. Kebersamaan mereka membuat rahasia kelam yang menjadi alasan Jang Man-Wol terjebak di Hotel Del Luna selama 1.000 tahun mulai terungkap.

==========

Plot

Ketika dua episode pertama tayang, drama ini berhasil membuatku terkagum-kagum dengan kelihaian para produser, director, penulis, dan editor yang berhasil menciptakan suasana yang begitu magical, baik dari CGI nya, cinematography nya, dan lain-lain. Selain itu, dua episode pertama ini juga mengingatkanku dengan beberapa drama/film yang mungkin menjadi referensi penulis dalam membangun drama ini.

Beauty and The Beast Reference

Selain film animasi Hotel Transylvania, drama ini juga mengingatkanku akan kisah Beauty and The Beast. Pasalnya, hubungan Jang Man Wol (IU) dan Gu Chan Sung (Yeo Jin Goo) dimulai ketika ayah Gu Chan Sung mengalami kecelakaan ketika dirinya melakukan kecelakaan. Arwahnya yang tak menyadari bahwa tubuhnya berada di rumah sakit, terus berlari dan tidak sengaja menemukan Hotel Del Luna, hotelnya para hantu. Ketika masuk ke dalam hotel tersebut, ayah Gu Chan Sung menemukan pohon besar yang kering, tetapi menemukan satu bunga yang mekar di akarnya. Ayahnya teringat akan anaknya yang menyukai bunga, jadi untuk hadiah ulang tahun, ayahnya ingin memetik bunga tersebut, tetapi Jang Man Wol yang menangkap basah ayah Gu Chan Sung dan agar jiwanya bisa kembali ke tubuhnya dengan selamat, Jang Man Wol meminta ayah Gu Chan Sung untuk menyerahkan anaknya ketika ia sudah dewasa untuk bekerja di hotel tersebut.

Selanjutnya, konsep kehidupan Jang Man Wol yang bergantung dengan suatu pohon kering yang akhirnya akan berbunga juga mengingatkanku dengan Beauty and The Beast. Terlebih kabarnya, Jang Man Wol akan mati ketika bunga-bunga di pohon tersebut layu. Sama seperti karakter Beast.

Master's Sun Reference

Oh ya tentu saja. Penulis drama ini adalah penulis yang sama dengan penulis yang menulis drama Master's Sun. Itu loh, drama di mana karakter utama wanitanya bisa melihat hantu. Nah, wajar saja Hong Sister menjadikan drama mereka yang sebelumnya menjadi referensi, pasalnya, menurutku cerita yang membawa-bawa 'hantu' dan 'romance' itu udah Hong Sisters banget.

Goblin Reference

Walau bukan drama yang ditulis oleh penulis yang sama, drama Hotel Del Luna beberapa kali mengingatkanku akan drama yang sempat membahana beberapa waktu lalu, yakni Goblin. Terlebih dari segi produksi. Sinematografi penayangan setiap episode-nya benar-benar dibuat dengan kualitas film-film di bioskop. Dimensi layarnya, dan lain sebagainya.

Selain itu, baik Hotel Del Luna dan Goblin sama-sama di tayangkan di saluran tv kabel tvN. Genre fantasy dan konsep keabadian yang dimiliki pemeran utama juga mirip secara garis besar. Karakter IU dan Gong Yoo sama-sama memiliki masa lalu yang kelam, mengalami pengkhianatan yang besar dan pokoknya terluka banget deh, yang akhirnya membuat mereka harus menjalani hukuman dari the deities. Dan kemudian, di masa depan, mereka bertemu dengan reinkarnasi karakter-karakter penting di masa lalu mereka.

==========

OST & Music

Menurutku drama ini benar-benar spesial dan paket lengkap. Selain plot yang menarik, karakter-karakter utama kita juga meninggalkan kesan yang wow. Khususnya IU yang mampu acting dan menyampaikan perasaan sakit serta derita karakter Jang Man Wol dengan sangat baik. Setelah plot, karakter, dan setting yang sangat baik, tentu saja drama ini dilengkapi dengan musik-musik dan lagu yang juga wow. Pasalnya, pengisi soundtrack drama ini adalah penyanyi yang sudah memiliki nama yang baik di dunia per-ost-an (apasih,wkwk).

Adapun pengisi soundtracknya terhitung sampai episode 10 adalah Monday Kiz & Punch, 10cm, Taeyeon, Yang Da-il, Heize, Chungha, Gummy, Red-Velvet, Ben, dan Paul Kim. Untuk kalian yang sudah cukup lama mengikuti dunia per-kpop-an dan per-drama-an, mungkin tidak akan asing lagi dengan nama-nama tersebut.

==========

Asumsi & Spoiler

Apakah kalian pernah menonton drama Reply 1988? Sejak menonton drama Reply 1988, aku tidak pernah bisa melihat drama dengan cara yang sama. Aku kerap sekali berasumsi mengenai plot suatu drama. Membuatku berpikir, "Bagaimana kalau ternyata selama ini penulisnya menggiring kita ke perkiraan yang salah? Gimana kalau ternyata endingnya begini? Gimana kalau ternyata kita salah mengasumsikan endingnya?." Rasanya, asumsi-asumsi tersebut bisa membuat kepalaku pusing, padahal cuma nontonin doang apa susahnya sih ya, haha.

Nah, terhitung sampai episode 10, drama ini masih memiliki celah untuk menaruh twist-twist yang mungkin akan mencengangkan para penonton. Dan hal itu membuatku tak tenang. Jadi... begini.

Drama Hotel Del Luna ini juga mengusung cerita tentang reinkarnasi. Berpusat pada karakter Jang Man Wol si mantan ketua kelompok pencuri yang dahulu memiliki seorang sahabat bernama Yeon Woo, dan kenalan baru, seorang pendekar, bernama Go Choeng Myung. 

Jang Man Wol, Go Choeng Myung, Yeon Woo

Di beberapa episode awal, penonton disuguhi dengan flashback hubungan antara Man-Wol dan Choeng-Myung. Tetapi, karakter Yeon Woo yang notabene adalah sahabat Man-Wol tidak ditunjukkan atau belum diberikan porsi masa lalu yang serupa, entah karena memang karakternya tidak penting-penting amat, atau penulis menyimpannya untuk mengejutkan para penonton.

Nah, kehadiran Gu Chan Sung (Yeo Jin Goo) sebagai karakter utama di masa modern, tentu membuat penonton berpikir ia adalah reinkarnasi salah satu karakter laki-laki di atas. Terlebih, Chan-Sung seringkali bermimpi melihat Jang Man-Wol di masa lalu. Dan kemungkinan besar, banyak dari penonton juga akan menduga bahwa Chan-Sung adalah reinkarnasi Choeng-Myung (aku juga berpikir hal yang sama saat itu). Tetapi, minimnya cerita atau flashback tentang hubungan Jang Man Wol dan Yeon Woo membuatku berasumsi bahwa bisa saja Chan-Sung adalah Yeon Woo.

Pengkhianatan dan luka yang ditinggalkan oleh Choeng Myung kepada Man Wol di masa lalu juga membuatku semakin berharap bahwa Chan Sung adalah Yeon Woo. Pasalnya, di masa modern, Man-Wol sangat ingin melindungi Chan-Sung, seolah ia ingin melindungi Yeon Woo saat sahabatnya itu akhirnya dihukum gantung di masa lalu.

Di episode 10, terdapat twist yang membuat asumsiku mengenai Yeon-Woo mulai runtuh, tetapi malah menimbulkan asumsi-asumsi lain yang semakin membuatku kelimpungan, haha. Kehadiran sosok Yeon Woo sebagai seorang detektif di masa modern membuatku mulai bertanya-tanya. 

Kenapa Yeon Woo dan sang Putri ber-reinkarnasi ke wujud semulanya? 

Kenapa hanya Chan-Sung yang menjadi reinkarnasi Choeng-Myung?

Benarkah Chan-Sung adalah Choeng-Myung? 

Atau mungkin Chan-Sung hanyalah karakter baru?

Apakah nanti akan muncul sosok Choeng-Myung di masa modern?

Masa lalu seperti apa yang belum diungkapkan? Aku butuh bocoran masa lalu lagi!


Asumsi-asumsi yang aku buat itulah yang memotivasiku untuk menonton kelanjutan drama ini. Bahkan sebelum reinkarnasi Yeon-Woo muncul, aku sempat berpikir bahwa Sanchez, sahabat Chan-Sung, mungkin adalah salah satu reinkarnasi tokoh di masa lalu, haha.

OH! Dan di episode 10, aku memiliki adegan favorit yang menurutku benar-benar menyentuh dan wah pokoknya undescribable deh. ⤵⤵⤵⤵⤵





Yah, kurang lebih beginilah review-ku, sengaja ratingnya diletakkan paling awal, lagi coba-coba model baru, haha. Terima kasih untuk yang sudah capek-capek membaca sampai sini. Kalau kalian memiliki masukan atau mungkin ingin berpendapat mengenai asumsi-asumsi kalian, bisa tinggalkan komen di bawah yaa.

0
Share

Cr. Greenshe Reviews

The Portrait of a Lady by Henry James

My rating: 3 of 5 stars

✰✰✰

Buku ini menceritakan kehidupan Isabel Archer sebagai wanita Amerika yang cerdas dan independen.

Tidak biasanya aku membaca buku seperti ini. Buku yang bukan bergenre fantasy, ataupun sci-fi. Tetapi harus aku akui, bahwa banyak hal menarik yang aku rasakan ketika membaca buku ini.

Beberapa hal menarik yang mampu ku sebutkan adalah:

1. Cara penulisan Henry James.

Penulisannya detail dan panjang, tapi anehnya tidak membosankan dan tidak terkesan boros kalimat. Buku ini membuatku penasaran pada setiap kata yang akan ditulis oleh penulisnya. Jadi, saat itu aku pernah merasakan kekecewaan ketika membaca suatu buku terkesan bertele-tele. Tapi Henry James memberikan pengalaman membaca yang cukup berbeda dan mengesankan. Applause juga buat translatornya, yang membuat translatenya juga rapih dan tidak membosankan.

2. Karakter Isabel Archer.

"Benar, memang saya sangat suka dengan cara saya sendiri. Tapi, saya selalu ingin mengetahui apa yang dilarang," ucap Isabel.

"Agar bisa melakukannya?," tanya Mrs. Touchett, bibinya.

"Agar saya bisa memilih," jawab Isabel.


Walaupun tidak begitu bisa mendeskripsikannya dengan detail, menurutku percakapan antara Isabel dan Bibinya cukup menarik. Menunjukkan bahwa Isabel adalah sosok yang mendamba kebebasan, rasa ingin tahunya begitu tinggi, pernikahan baginya nomor kesekian. Ia suka melakukan dengan caranya sendiri, walaupun keputusannya bisa menjadi keputusan terburuknya, tapi aku sangat menghargai keputusannya untuk bertahan dan mengembangkan diri dalam deritanya (walau kesel juga sih, tapi ya sudah lah, itu keputusannya). Selain Isabel Archer, aku juga memiliki karakter favorit yang berhasil membuatku menitihkan air mata, yakni Ralph Touchett, karena dia benar-benar sepupu yang baik dan mendukung keputusan Isabel banget.

3. Plot & A Lil Bit of Spoiler

Plot cerita ini cukup kompleks bagiku. Benar-benar menceritakan kehidupan seorang Isabel. Ya, diaaaaa Isabelaa. Walaupun aku sempat berharap Isabel akan berakhir dengan salah satu pria yang sempat ditolaknya, tapi ending berkata lain. Terlebih, Isabel bisa menjadi sahabat terbaik untuk anak tirinya, Pansy. Jadi aku juga nggak bisa membayangkan gimana kalau Isabel meninggalkan Pansy.

Kenapa aku memberi bintang 3? Bukan karena jelek, kok. Hanya saja, aku merasa secara keseluruhan, cerita seperti ini memang belum cocok dengan seleraku yang masih mendamba akhir bahagia yang sempurna, seperti cerita putri dan pangeran yang berakhir bahagia gitu.




View this post on Instagram


A post shared by Maulia Resta (@maulimaul) on Apr 18, 2019 at 11:53pm PDT
0
Share
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

About Me

Welcome to my little corner! I’m Lia, someone who finds joy in stories, whether through novels, dramas, movies, or my own writings. With a Green Tea Latte in hand, I explore different narratives and share my thoughts here. Expect reviews, reflections, and a mix of personal musings. Most of my posts are in Bahasa Indonesia, but occasionally you’ll find entries in English or even a bit of Korean! Stay tuned, and let's dive into stories together!

Old Reviews

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  Mei 2025 (1)
      • Life updates! As if anyone wants to be updated.
  • ►  2023 (3)
    • ►  September 2023 (2)
    • ►  Agustus 2023 (1)
  • ►  2022 (8)
    • ►  November 2022 (1)
    • ►  September 2022 (4)
    • ►  Juli 2022 (1)
    • ►  Mei 2022 (1)
    • ►  April 2022 (1)
  • ►  2021 (23)
    • ►  November 2021 (7)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (5)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (9)
  • ►  2020 (23)
    • ►  November 2020 (4)
    • ►  September 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (3)
    • ►  Juli 2020 (3)
    • ►  Juni 2020 (6)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (5)
  • ►  2019 (43)
    • ►  Desember 2019 (3)
    • ►  November 2019 (4)
    • ►  Oktober 2019 (5)
    • ►  September 2019 (5)
    • ►  Agustus 2019 (6)
    • ►  Juni 2019 (4)
    • ►  Mei 2019 (3)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  Maret 2019 (6)
    • ►  Februari 2019 (3)
    • ►  Januari 2019 (3)
  • ►  2018 (8)
    • ►  November 2018 (2)
    • ►  Agustus 2018 (2)
    • ►  Juli 2018 (4)

Cari Blog Ini

Youtube

Translate Here!

Iklan Sejenak

LINK

  • KOREA.NET INDONESIA
  • KOREA.NET ENGLISH
Copyright © 2015 GREENSHE REVIEWS

Created By ThemeXpose