Pages

Goodreads Wattpad FB Page Instagram 1 Instagram 2 Twitter Youtube
GREENSHE REVIEWS
  • Home
  • Drama Reviews
  • Movie Reviews
  • Book Reviews
  • Journal
Fangirl (Indonesian Version)
Cr. Greenshe Reviews

Fangirl by Rainbow Rowell

✰✰✰✰
My rating: 4 of 5 stars

Pernahkah kalian membaca buku yang karakternya sangat relatable dengan diri kalian? Mungkin beberapa dari kalian ada yang pernah bertemu dengan karakter yang 'gue banget'. Nah, perasaan seperti 'gue banget' itu aku rasakan ketika bertemu dengan karakter Cath dalam buku Fangirl yang ditulis oleh Rainbow Rowell.

Terjemahan buku Fangirl ini diterbitkan oleh Penerbit Haru. Menceritakan tentang Cath, fans beratnya Simon Snow, karakter novel yang sedang populer kala itu. Setelah membaca buku ini, aku membayangkan popularitas Simon Snow ini seperti popularitas karakter Harry Potter di kehidupan nyata.

Cath adalah seorang introvert, sehingga ia cenderung tipe yang individualis. Ketika ia masuk ke universitas, Cath mengalami sedikit masalah, karena saudara kembarnya, Wren, yang juga menyukai Simon Snow tiba-tiba memilih untuk tinggal di asrama yang berbeda, seolah ia menjauhi Cath. Cath sedikit kesulitan untuk bergaul. Tetapi kehadiran Reagan (ini cewek loh ya), Levi, dan Nick dalam kehidupan perkuliahan Cath, membuat Cath sedikit demi sedikit berubah.

Buku ini menggambarkan kehidupan seorang fangirl dan juga seorang individu yang memiliki karakter introvert. Walaupun aku tidak bisa mengatakan bahwa buku ini 100% benar tentang fangirl, karena pada kenyataannya, fangirl terdiri dari berbagai macam fangirl. Tetapi secara pribadi, sebagai seorang introvert juga, Cath benar-benar karakter yang membuatku bisa relate, walau tidak semua yang Cath lakukan dan sukai sama sepertiku.

Plot dalam cerita ini tergolong simpel. Tetapi cerita ini memberikan ekskusi keputusan dan akhir permasalahan yang cukup baik. Setiap karakter tergambarkan dengan baik. I really love Levi and Cath! Levi tuh cukup mengaggumkan!

Apakah kalian memiliki standar penilaian untuk seorang fangirl? Seperti, harus membeli dan mengoleksi barang-barangnya lah, apa lah? Mungkin ini hanya pemikiranku yang berlebihan, tetapi terkadang ketika aku berkumpul dengan beberapa orang yang menyukai hal yang sama denganku, aku merasa kurang fans. Dan terkadang situasi seperti itu membuatku mempertanyakan diriku sendiri, apakah aku benar-benar fansnya? Padahal aku menyukai mereka, tetapi terkadang aku bertanya-tanya seperti itu. Seolah aku merasa tidak pantas menjadi fans sesuatu/ seseorang.

Walaupun sisi negatifku kerap berpikir seperti itu, terkadang aku juga memikirkan bahwa menjadi seorang fangirl atau fanboy tidak bisa diukur dari seberapa banyak materi yang kamu keluarkan untuk seseorang atau sesuatu yang kalian sukai itu. Selama kalian menyukainya dalam batas normal dan tidak terbutakan oleh cahaya popularitas mereka sehingga tetap rasional dalam menilai juga sepertinya tidak masalah. (hashtag)curhatanfangirlmodalkuota.

Yea cukup sampai disini review buku kali ini. Sangat singkat, padat, dan tidak begitu berbobot(?). Aku merasa masih kurang ahli dalam berkata-kata. Ok, bye!
0
Share

The Wind Leading to Love by Yuki Ibuki


✰✰✰
My rating: 3 of 5 stars

The Wind Leading to Love adalah novel Jepang yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Penerbit Haru di tahun 2015. Telat banget ya reviewnya? haha. Tapi inilah secuil review yang aku buat setelah menyelesaikan buku ini.

Buku ini menceritakan tentang Suga Tetsuji yang sedang depresi dan ingin mencari ketenangan di sebuah kota pesisir, di rumah peninggalan mendiang ibunya. Tapi rupanya, bukan ketenangan yang ia temukan, melainkan wanita bawel, Fukui Kimiko, wanita yang sudah menyelamatkannya ketika nyaris tenggelam.


I thought i'd never touch this book again. But finally i finished it. Thanks to my insomnia.

Aku sangat yakin membeli buku ini tidak jauh dari tanggal perilisan dari Penerbit Haru.  Ya, sudah selama itu buku ini berada di tumpukan buku-buku yang belum aku baca. Tetapi akhirnya, di tahun 2019, aku bisa meluluskan buku ini dari daftar to-be-read ku. Semua itu terjadi karena insomnia yang kerap sekali menghalangiku untuk tertidur.

Sebenarnya, setelah membeli buku ini, aku sudah pernah mencoba membacanya, namun entah mengapa beberapa tahun lalu, pembukaan cerita ini terasa membosankan, sehingga aku menutup bukunya kembali untuk waktu yang lama. Sepertinya karena perkembangan hubungan kedua pemeran utama sedikit lambat? Entahlah. Tapi yang terpenting adalah saat ini buku ini sudah selesai ku baca! Yey!

Menurut pendapatku, setelah memutuskan untuk membaca novel ini dari halaman pertama, konflik utamanya tuh terkesan samar pas di awal-awal. Benar. Layaknya menonton suatu film romansa Jepang yang memiliki alur lambat. 

Hubungan kedua tokoh utama yang sama-sama sudah (pernah) berkeluarga juga membuatku semakin bertanya-tanya apakah benar akan terjalin cinta antara mereka? Atau 'cinta' di judul bukunya hanya sinyal untuk hal lain? Maksudnya bukan cinta antara dua insan, tetapi cinta dalam arti yang lebih luas, seperti keluarga, anak, dan lain sebagainya.

Buku ini mulai menyenangkan dari bagian tengah sampai akhir. Sweet! Dan ketika permasalahan-permasalahan semakin terungkap jelas, rasanya semakin menyenangkan dan semakin membuatku tak bisa melepaskan pandangan mata pada setiap lembar.

Sebelum membaca buku ini, aku juga sudah membaca novel romance lainnya yang sudah aku review disini. 

Dibandingkan dengan novel romance sebelumnya, The Wind Leading to Love ini memiliki permasalahan yang lebih dewasa. Khususnya karena kedua karakter utama disini sudah berkeluarga, jadi ada nilai keluarga di cerita ini. Keputusan akhir yang mereka ambil untuk mengakhiri cerita juga terasa lebih berbobot. 

Ketika membaca novel Korea, tentu aku akan membayangkan movie ala ala Korea yang memiliki fase/ plot cukup cepat, dan biasanya endingnya mudah ditebak, pasalnya aku sudah terbiasa menonton drama-drama dan film-film Korea. Sedangkan membaca novel Jepang membuatku harus mengeluarkan effort lebih dengan membayangkan movie ala ala Jepang yang progress ceritanya agak lambat, dan tidak biasa aku tonton.

Aku memberikan tiga bintang untuk buku ini. Kok sedikit banget? Katanya konfliknya menyenangkan? Ya, karena untukku pribadi, aku masih dalam masa adaptasi dengan jenis serta keunikan penulisan novel Jepang.
0
Share

Tell Me Your Wish by Kim Rang


✰✰✰
My rating: 3 of 5 stars

Akhirnya buku ini lulus juga dari TBR list-ku :")
Rasanya menyenangkan bacaanku bertambah, sekaligus lega to-be-read ku berkurang, walau pada kenyataan, to-be-read ku juga bertambah karena banyaknya promo sana-sini yang membuatku tak mampu menahan rasa ingin membeli. Damn.

Tell Me Your Wish adalah novel fiksi romance Korea yang ditulis oleh Kim Rang. Terjemahan Indonesianya sendiri diterbitkan oleh Penerbit Haru.

It's a simple love story. Hanya kisah cinta yang simpel tentang Gaon yang baru saja dicampakkan dengan tidak beradab oleh kekasih rahasianya sehingga menyebabkan dirinya terkena serangan jantung di tengah jalan Tehran. Duh, membayangkannya saja mengerikan. Untung saja Gaon tidak serangan jantung ketika masih menyetir, kalau tidak..... buku ini tidak akan memiliki cerita, haha.

Do Jin, sang pemeran utama laki-laki ini, tidak sengaja melihat Gaon yang sedang menderita serangan jantung di jalanan itu. Ia pun menolongnya hingga akhirnya Gaon bisa terselamatkan. Tapi anehnya, laki-laki asing ini jadi semacam terobsesi(?) dengan Gaon. Kenapa ya? Untuk hal ini, kalian baca sendiri saja, ya.

Yak, this book is simply sweet. Walau sejujurnya buku ini sedikit membosankan, khususnya di beberapa bab awal, ketika penulis menjelaskan perasaan Gaon yang dicampakkan oleh Yeongwoo lewat berita radio begitu detil hingga dirinya mengalami serangan jantung. Entah karena terjemahannya atau memang penjabarannya begitu detil seperti itu. Tetapi, hal-hal menyenangkan mulai muncul ketika hubungan Gaon dan Do Jin yang notabene tidak menye-menye amat ini berkembang.

Interaksi lucu dan manis antara Gaon dan Do Jin membuatku tidak bisa berhenti membaca. Ditambah dengan banyaknya drama Korea yang sudah aku tonton, juga membuatku membayangkan bagaimana jadinya jika buku ini dijadikan drama. Pasti lucu. Walau aku mengharapkan sesuatu yang kejam menimpa Yeongwoo, tetapi diperlakukan seperti itu cukup lah ya, haha.

Plot twist? Nope. Aku sama sekali tidak merasakan adanya plot twist. Banyaknya drama yang sudah aku tonton malah membuatku bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Buku ini juga memiliki fase cerita yang nggak begitu banyak, setiap adegan terasa sedikit, hanya saja mungkin aku cukup tidak tahan dengan kalimat penjelasnya, sehingga beberapa kali aku melongkap paragraf dengan pikiran "Ah ya udah tau ini begini".

Oh. Ketika membaca buku ini, aku juga membayangkan beberapa aktor dan aktris yang menurutku cukup menggambarkan karakter Gaon dan Do Jin. Dan menurutku, IU dan Jang Ki Yong bisa menggambarkan karakter Gaon si dokter keren dan Do Jin si laki-laki tampan. Atau mungkin hanya wish tersembunyiku yang mengharapkan IU dan Jang Ki Yong berada di dalam satu drama yang sama dan menjadi sepasang kekasih, bukan kakak adik yang memiliki hubungan tidak baik, huhu.

Yeap! Untuk sekedar hiburan, buku dengan cerita simpel ini cukup menghibur, kok. Layaknya drama-drama romansa dengan cerita yang simpel dan tidak memiliki konflik yang membuat kepala pusing.

0
Share
Second-lead syndrome? Siap-siap terjangkit third-lead syndrome.
Bahkan bisa jadi fourth-lead syndrome.

Extraordinary You / 어쩌다 발견한 하루

Judul: Extraordinary You / 어쩌다 발견한 하루
Episode: 32 episode (4 episode per minggu, 30 menit per episode)
Pemeran: Kim Hye Yoon, Ro Woon, Lee Jae Wook, Lee Na Eun, Jung Gun-Joo, Kim Young-Dae, Lee Tae Ri, etc.
Direktor: Kim Sang-Hyub
Penulis: Moo-Ryo (webcomic), In Ji-Hye, Song Ha-Young

Syabang-syabang ~
Ya halo, disini Greenshe. Happy Sunday dan selamat bersantai! Akhirnya kita memasuki bulan November, yeay!

Dalam post pertamaku di bulan November ini, aku akan merekomendasikan drama Extraordinary You yang masih on-going di Korea Selatan.

Drama ini menceritakan tentang Eun Dan-O, seorang siswi dari sekolah yang ternama. Walaupun lahir di keluarga yang kaya raya, Eun Dan-O memiliki penyakit jantung / heart disease. Setelah menjalani operasi, Eun Dan-O merasakan gejala-gejala aneh, seolah dirinya hilang ingatan, bahkan ia berpikir bisa berteleportasi dari satu waktu ke waktu lainnya. Tidak ada orang di sekitarnya yang mempercayai keluhan Eun Dan-O, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mencari tahu sendiri alasan gejala aneh tersebut muncul.

Ketika mencari tahu, ia bertemu dengan Jinmiche, seseorang yang bekerja di kafetaria sekolah. Entah bagaimana, sosok misterius ini memegang jawaban dari apa yang sedang dicari-cari oleh Eun Dan-O. Jinmiche mengatakan bahwa Eun Dan-O sebenarnya adalah karakter dalam komik berjudul "Secret", begitupun semua yang ada di dunia yang ditinggali oleh Eun Dan-O.

Bagaimana reaksi Eun Dan-O? Awalnya ia tidak mempercayainya, tetapi melihat dari kehidupannya sebagai anak perempuan kaya, cantik, lemah, dan baik hati, semakin meyakinkannya bahwa ia adalah pemeran utama. Dengan keyakinan tersebut, ia perlahan menerima kehidupannya sebagai pemeran utama yang dikelilingi oleh siswa-siswa tampan. Tapi ternyata, dirinya sebenarnya hanyalah karakter extra, seperti karakter sahabat si pemeran utama dalam drama-drama.

Eun Dan-O tidak terima dengan karakternya yang ia rasa semakin lemah dan tidak bahagia, seperti sakit jantung yang dideritanya, disakiti terus menerus oleh tunangan yang tidak pernah mencintainya (padahal ganteng banget), dan menjadi pemeran sampingan. Kemudian, ia bertekad untuk mengubah ceritanya dengan mencari laki-laki misterius yang mampu membuat hatinya bergetar.

☁☁☁
Konsep fantasi yang menceritakan tentang karakter webtoon yang menyadari dirinya adalah karakter webtoon, langsung mengingatkanku dengan drama W: Two Worlds. Tetapi ketika kalian menontonnya, tentu akan berbeda dalam beberapa aspek. Mungkin ada juga yang menganggap cerita ini mirip BBF yang dipenuhi oleh flower boys. Tetapi ketika menontonnya, semua itu akan sirna. 

Drama ini di adaptasi dari webtoon dengan judul serupa. Aku belum pernah membaca webtoon-nya, tetapi menonton dramanya adalah hal yang benar-benar menyenangkan. Walau aku sedikit kesal karena drama ini dipenuhi oleh flower boys yang membuatku dilema berkepanjangan.

I was like, 
"Eun Dan-O sama Baek Kyung aja, biar so sweet akhirnya, ceritanya Baek Kyung (tunangannya) berubah jadi baik gitu,"
"Eun Dan-O sama Haru aja deh, kasian kalau Haru-nya menghilang, luntang-lantung nggak jelas,"
"Ya ampun Lee Do-Hwa sama Eun Dan-O lucu bangettt, bisa nggak sih mereka bareng aja? Kasian Dohwa tersakiti terus sama Joo Da,"
Yap, aku ingin karakter-karakter di atas bahagia, walaupun itu mustahil, karena karakter ceweknya terbatas, hiks. Inilah kenapa aku agak tidak suka ketika satu drama dipenuhi flower boys. Selain karena wajah tampan para aktornya, sepertinya karakter-karakter mereka juga memiliki cerita yang membuatku iba. Seperti cerita Baek Kyung dengan keluarganya, Haru dengan identitasnya, dan Dohwa dengan perannya.

Drama ini belum tamat, baru ada 16 episode (30 minutes each) ketika aku menulis review ini. Masih banyak sekali twist yang mungkin akan muncul di episode-episode selanjutnya. Tetapi menurutku drama ini rekomen sekali, dan berhubung genrenya adalah romance yang sepertinya ringan, aku menaruh harapan bahwa endingnya bisa dibikin lebih masuk akal dibandingkan W: Two Worlds, dan semoga setiap rahasia, kejutan, dan twistnya terungkap dengan sangat baik, sehingga ceritanya akan terus mengesankan sampai akhir.

Acting para aktornya sangat baik, kok. Karakter Eun Dan-O dan Lee Do-Hwa sangat ekspresif untuk karakter webtoon, jadi menurutku menghibur sekali. Karakter Eun Dan-O ini diperankan oleh Kim Hye Yoon, kalau kalian pernah mendengar drama Sky Castle, aktris ini adalah aktris jebolan drama yang sempat terkenal di masanya. Kalau kalian mengikuti variety show Korea, Running Man, aktris ini juga pernah jadi bintang tamu di salah satu episodenya.

Sedangkan karakter Haru yang diperankan oleh Ro Woon belum begitu menampakkan beragam ekspresi, tetapi aku tetap menanti-nanti perkembangan karakter utama laki-laki yang satu ini. Identitasnya yang disinyalir berasal dari komik sebelah yang berjudul "Flower" juga membuatku penasaran. Bagaimana caranya bisa pindah ke komik sebelah? Apa yang terjadi di komik sebelah? Siapa dia sebenarnya?

Selain itu, karakter Baek Kyung tuh keren gitu. Mungkin bisa dibilang dia memiliki sisi tsundere, tetapi alur cerita yang memakai dua kondisi waktu yakni kondisi dalam webtoon dan tidak, jadi karakter Baek Kyung masih membingungkan. Apakah dia benar-benar akan menjadi karakter antagonis? Atau dia adalah karakter yang baik hati?

Seberapa besar aku merekomendasikan drama ini?

Overall Review

✩✩✩✩
Aku beri 4 bintang untuk drama ini.

Karena dalam 16 episode pertama drama ini mampu membuatku penasaran dan jatuh hati dengan segala konsep, twist, dan aktor serta aktris dalam drama ini. Drama ini bagus banget untuk ditonton sebagai hiburan. Walau konsep fantasinya memang agak sedikit rumit, sehingga butuh konsentrasi yang cukup oke, tetapi genre romance nya tidak menye-menye. Selain itu ceritanya juga tidak lebih berat dari drama-drama bergenre crime. Jadi, untuk selingan, sepertinya menyenangkan, kok.

Oh! Mudah-mudahan, kalau dramanya sudah tamat, aku ingin menambahkan sedikit review di postingan ini jika memang ada kesan dan pesan yang berubah. Jadi, stay tuned!

+ tambahan +

Oke, aku sudah menonton drama ini sampai tamat dan aku sangat suka. Drama ini nggak memberikan ending yang saklek seperti happily ever after nya para puteri Disney. Haru dan Dan Oh akan terus berjuang menjalani dua kehidupan dalam shadow dan stage di setiap cerita/dunia yang penulis komiknya buat. Selain itu, aku sangat suka dengan keputusan Yeo Ju Da untuk memilih Oh Nam Ju. DAN TENTU SAJA BAEK KYUNG! Baek Kyung berubah dan melakukan hal yang membuatku semakin terjerat 2nd lead syndrome. Sing penting bersyukur dan memanfaatkan waktu yang dimiliki dengan semaksimal mungkin.
0
Share
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

About Me

Welcome to my little corner! I’m Lia, someone who finds joy in stories, whether through novels, dramas, movies, or my own writings. With a Green Tea Latte in hand, I explore different narratives and share my thoughts here. Expect reviews, reflections, and a mix of personal musings. Most of my posts are in Bahasa Indonesia, but occasionally you’ll find entries in English or even a bit of Korean! Stay tuned, and let's dive into stories together!

Old Reviews

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  Mei 2025 (1)
      • Life updates! As if anyone wants to be updated.
  • ►  2023 (3)
    • ►  September 2023 (2)
    • ►  Agustus 2023 (1)
  • ►  2022 (8)
    • ►  November 2022 (1)
    • ►  September 2022 (4)
    • ►  Juli 2022 (1)
    • ►  Mei 2022 (1)
    • ►  April 2022 (1)
  • ►  2021 (23)
    • ►  November 2021 (7)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (5)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (9)
  • ►  2020 (23)
    • ►  November 2020 (4)
    • ►  September 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (3)
    • ►  Juli 2020 (3)
    • ►  Juni 2020 (6)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (5)
  • ►  2019 (43)
    • ►  Desember 2019 (3)
    • ►  November 2019 (4)
    • ►  Oktober 2019 (5)
    • ►  September 2019 (5)
    • ►  Agustus 2019 (6)
    • ►  Juni 2019 (4)
    • ►  Mei 2019 (3)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  Maret 2019 (6)
    • ►  Februari 2019 (3)
    • ►  Januari 2019 (3)
  • ►  2018 (8)
    • ►  November 2018 (2)
    • ►  Agustus 2018 (2)
    • ►  Juli 2018 (4)

Cari Blog Ini

Youtube

Translate Here!

Iklan Sejenak

LINK

  • KOREA.NET INDONESIA
  • KOREA.NET ENGLISH
Copyright © 2015 GREENSHE REVIEWS

Created By ThemeXpose