Holy Mother by Akiyoshi Rikako Photo by Greenshe |
Halo, kali ini aku akan memberikan review ala aku, tentang buku berjudul Holy Mother karya Akiyoshi Rikako. Buku novel Jepang dengan genre thriller-murder-mystery ini disadur ke dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Haru.
Di
tengah pandemi COVID-19, aku memutuskan untuk membaca beberapa buku to-be-read yang genre-nya tak biasa aku
baca. Salah satunya adalah ini. Aku pernah membaca buku misteri Agatha Christie
yang And Then There Were None, dan
cerita tersebut meninggalkan kesan yang sangat baik dengan plot twist yang berhasil membuatku terkejut. Oleh karena itu, saat
itu aku memilih buku Holy Mother untuk mencoba mengejutkanku dengan plot
twist-nya. And it works!
Sinopsis
Buku
ini menceritakan seorang ibu, Honami namanya, yang khawatir kepada putri satu-satunya
ketika sebuah kasus pembunuhan terjadi di kota kecil tempatnya tinggal.
Pembunuhan itu terjadi beberapa kali, seperti serial-killer, dan korbannya adalah anak laki-laki.
REVIEW
Plot
Bisa
dikatakan, buku Holy Mother adalah buku Akiyoshi Rikako yang aku baca dengan
serius. Padahal, sebenarnya aku juga membeli buku Akiyoshi Rikako, Girls in The Dark. Tetapi karena
film-nya sudah keluar, aku memutuskan untuk menonton filmnya terlebih dulu, dan
nyatanya aku tak menyukai film tersebut. Ketebak,
pikirku. Jadi aku hanya membaca beberapa halaman, dan meminjamkannya ke sepupuku.
Untuk
Holy Mother ini, aku sangat menyukai penataan alur cerita dan plot-twist yang
disuguhkan oleh Akiyoshi Rikako. Cerita ini memiliki 3 sudut pandang, yakni
sudut pandang Honami, seorang ibu
yang khawatir mengenai putri satu-satunya setelah kasus pembunuhan itu terjadi,
sehingga ia memata-matai seorang laki-laki, Tateshina Hideki, yang menurutnya ‘mencurigakan’. Lalu ada sudut pandang Sakaguchi & Tanizaki, detektif yang
berusaha menyelidiki kasus pembunuhan tersebut. Dan yang terakhir, ada sudut
pandang Tanaka Makoto, seorang murid
SMA yang bekerja paruh waktu di minimarket, dan sebagai guru anggar, mungkin, aku lupa apa nama ilmu
bela diri itu.
Menjadikan
Girls in The Dark sebagai patokan,
membuatku meremehkan buku ini dan menebak-nebak pasti ceritanya akan begini dan
begitu. Sejak chapter 3, aku sudah bisa menebak siapa pembunuh anak laki-laki
tersebut. [spoiler: Ya, Tanaka Makoto].
Namun, aku masih membuka peluang akan adanya plot-twist di chapter-chapter selanjutnya. Dan memang benar!
Sampai
halaman 164, kasus yang kupikir adalah one-layered
crime, ternyata adalah two-layered
crime. Jadi, semacam ada kejahatan di balik kejahatan, padahal pembunuh 1
bekerja sendiri.
Lalu, siapa si penjahat 2? Apa motif yang dimilikinya sehingga ia bisa ‘membunuh’ lagi mayat-mayat tersebut?
Pertanyaan
itulah yang membuat buku ini semakin seru. Setiap karakter, bahkan karakter
kecil selain para detektif, mampu membuatku curiga, bisa saja ia adalah si
penjahat 2. Dan aku juga mulai pusing memikirkan plot seperti apa yang sebenarnya ingin disuguhkan oleh si penulis.
Sampai
halaman 238, ada perasaan tak suka dalam batinku ketika rasa curiga Honami
terhadap Tateshina Hideki jadi terkesan berlebihan, seolah ia sedang menghakiminya tanpa bukti. Aku sempat berpikir, kalau ia khawatir dengan anaknya bukankah
seharusnya dia berada di posisi bertahan dan menjaga anaknya dari dekat? Terlebih,
sampai halaman 249, aksi Honami malah mengabu-abukan penyelidikan Tanizaki
& Sakaguchi. [spoiler: Yaa memang benar sih
tujuannya untuk mengabu-abukan kasus].
TAPI TERNYATA! TERNYATA! Aku
terkejut dan merasa jadi badut ketika seluruh cerita sudah terungkap. Aku suka
bagaimana Akiyoshi Rikako menyembunyikan gender
karakternya. [spoiler: selama ini aku pikir
Tanaka Makoto adalah cowok!].
Karakter
Karakter
ibu dalam cerita ini benar-benar menunjukkan bahwa seorang ibu bisa menjadi angel dan demon sekaligus, hanya untuk melindungi putrinya. Masa lalu Honami
ketika ia mengandung, membuat karakternya semakin terbentuk, bahwa ia adalah
ibu yang akan melakukan apa saja untuk putrinya.
Walaupun
masih ada beberapa karakter lain yang sebenarnya bisa ku ceritakan, tetapi
karakter ibu adalah karakter yang tidak terlupakan.
Overall Review
☆☆☆☆☆
5 stars.
One star for the overall plot, one star for the horror-ness of how the killer killed the child, three stars for the plot-twist and being impressive by giving me a huge surprise in the end. It got me speechless.
Kalau kalian suka buku bergenre thriller, mystery, dan senang dengan sesuatu yang unpredictable dan mengejutkan, kalian mungkin akan suka buku ini, terlebih plot-twist dalam buku ini.