The King: Eternal Monarch (2020) - Drama Review

Pernahkah kalian menonton drama, lalu kalian suka, tapi dalam waktu yang sama, kalian juga membencinya?

The King: Eternal Monarch

Judul: The King: Eternal Monarch
Episode: 16 episode
Direktor: Baek Sang Hoon
Penulis: Kim Eun Sook
Genre: Fantasy, Romance, Parallel Universe

Sinopsis

The King: Eternal Monarch adalah drama Korea yang menceritakan Lee Gon, seorang raja yang memimpin Kingdom of Korea (Kerajaan Korea) yang berusaha menutup pintu ke dunia paralel yang terbuka setelah Manpasikjeok, seruling legendaris kerajaan yang memiliki kekuatan magis, terbelah dua karena pengkhianatan yang dilakukan oleh Lee Rim, pamannya.

Review

Sesuka-sukanya aku dengan genre fantasi, aku seringkali menghindari konsep Parallel Universe dan Parallel Time. Sesuatu yang bertemakan Parallel cenderung membingungkan dan terlalu ngawang sehingga sulit diproses pikiranku.

Alasan utama aku menonton drama ini adalah karena Kim Eun Sook, si penulis, adalah sosok dibalik layar drama-drama menarik seperti Goblin, The Heirs, Descendants of The Sun, Secret Garden, dan lain sebagainya. Selain itu, Kim Eun Sook juga seringkali mengambil genre fantasi, genre favoritku, sehingga aku cukup menantikan kehadiran The King: Eternal Monarch garapan Kim Eun Sook ini. –tidak, aku tidak menontonnya karena aktornya, bahkan aku tidak pernah menonton BBF.

Saat drama ini on-going aku menulis sedikit komentarku ketika menonton drama ini di ponselku, jadi aku akan menuangkannya dalam review kali ini.

Sejak awal, aku sudah menduga plot dengan konsep Parallel Universe ini akan ngebingungin ke belakangnya. Nggak tertebak sih alurnya akan seperti apa, tapi konsep seperti ini membuat pengalaman menontonku nggak semenarik drama lainnya, terlalu banyak kemungkinan yang membuatku malas berteori. Mungkin drama ini membuat penonton jadi berpikir keras, makanya aku seringkali berpikir, ‘yaudah lah liat aja yang si penulis mau bikin gimana’. Akhirnya, nggak ada yang benar-benar bisa aku komentari. Tapi aku berusaha keras untuk menulis review ini, haha.

Di empat episode pertama, aku menotis banyak setting adegan yang mirip-mirip dengan drama Kim Eun Sook sebelumnya, seperti The Heirs dan Goblin. Iya, aku paham, Lee Min Ho dan Kim Go Eun bermain di The Heirs dan Goblin, jadi wajar saja mereka digaet lagi untuk main drama Kim Eun Sook lalu ada persamaannya. Tetapi, secara pribadi, aku merasa... kurang baru. Rasanya seperti.. i have a pen, i have an apple, ugh! Apple-pen. Kayak Kim Tan ketemu sama Eun Tak aja gitu, walau sebenarnya karakter mereka berbeda, tapi adegannya selalu mengingatkanku.

Sebenarnya aku juga kurang suka dengan romance yang diselipkan di drama ini. Secara pribadi, aku berpikiran bahwa hubungan antara Lee Gon dan Tae Eul terlalu cepat, i mean nggak ada tahap pedekate yang meyakinkanku (sebagai seorang penonton) bahwa mereka saling mencintai hingga bisa mengorbankan nyawa mereka.

Acting Lee Min Ho dan Kim Go Eun itu bagus banget. Mereka bisa memvisualisasikan emosi yang diharapkan pada setiap adegan. Apalagi episode 11 & 12 ketika Lee Gon dan para pengawalnya naik kuda buat menyelamatkan Calon Ratu mereka. Bahhhh itu feel-nya dapet banget. Terlebih adegan itu tuh kesannya orisinil The King: Eternal Monarch banget, maksudku nggak disama-samain sama adegan keren dan romantis dari drama-drama Kim Eun Sook sebelumnya gitu.

Walaupun begitu, aku menyayangkan transisi emosi dari satu adegan romantis ke adegan romantis lainnya, menurutku kesannya perkembangan hubungan mereka banyak yang ke-skip-skip gitu, jadi kayak cepet banget mereka jatuh cinta sampe bucin begitu.

Karakter yang paling menghiburku dalam drama ini adalah Jo Yong & Jo Eun Seop. Woo Do Hwan, aktor yang memerankan dua karakter itu benar-benar bisa menunjukkan dua karakter yang berbeda, sosok yang keren dan tampan, serta sosok yang lucu dan menyenangkan (dan juga tampan, tentu saja). Adegan-adegan yang diperolehnya selalu menghibur. Uwu uri Unbreakable Sword.

Setting

Teknik pengambilan gambar yang digunakan drama ini oke kok, kualitas film layar lebar, dan angle-nya bagus. Tapi, terkadang aku merasa mereka terlalu sibuk menunjukkan berbagai angle, sehingga menurutku banyak angle yang unnecessary.

Product Placementnya terlalu kentara. Wow, i mean untuk ukuran drama Korea iklannya terlalu mencolok. Sebagai orang Indonesia, tentu kita sudah biasa disuguhkan iklan secara terang-terangan di sebuah sinetron. Tapi, karena ini adalah drama Korea, aku nggak tahu apakah ini adalah sebuah kemajuan atau kemunduran. Yang pasti, secara pribadi, aku merasa terganggu.

Editan langit pink dalam gerbang dunia paralelnya kurang canggih. Sampai episode 7, aku masih terganggu dengan editan itu. Kayak bukan Korea banget produksinya. Malah produksi yang seperti itu kayak menimbulkan kesan mereka hanya memanfaatkan ketenaran Lee Min Ho dan Kim Go Eun sebagai aktor.

Terlalu banyak adegan diam dan tatap-tatapan. Seharusnya adegan ini menjadi adegan romantis yang penuh dengan perasaan, tapi aku merasa ini adalah adegan yang bertele-tele, karena ya itu, aku merasa progress mereka untuk jatuh cinta terlalu cepat dan tidak masuk akal perasaan.

OST

Wah, bagiku ini nilai plus dari drama ini sih. Soundtracknya dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi yang sangat bagus, seperti Zion T, Hwasa, Hwang Chi Yeol, Wendy, Zico, dan lain sebagainya. Lagunya juga banyak yang enak-enak. Tapi favoritku mungkin lagu Maze yang dinyanyikan Young Zoo, musiknya pas aja untuk latar belakang kerajaan modern kayak Kingdom of Korea. Selain itu, lagu My Love yang dibawakan oleh Gummy juga pas banget buat adegan-adegan yang menguras banyak emosi, aku suka banget. Oh, You Are My Beginning and Last yang dibawakan Lim Han Byul dan Kim Jae Hwan juga favoritku, pasalnya aku suka jenis musiknya yang ballad dan vokalisasinya yang punya power banget.

Overall Review

☆☆☆
3 bintang

Satu bintang untuk karakter/aktornya, satu bintang untuk soundtracknya, setengah bintang untuk plotnya, dan setengah bintang untuk setting dramanya.

Aku suka drama ini, tapi aku juga membencinya. Banyak yang aku nggak suka di drama ini, tapi aku suka drama ini, episode 11 & 12 benar-benar meninggalkan kesan yang sangat baik. Soundtracknya juga bagus banget.

Aku nggak merekomendasikan drama ini untuk siapa-siapa, selama kamu siap diajak mikir dengan plot yang terlalu membingungkan, silahkan tonton drama ini.

Sebuah Pertanyaan Yang Akan Membingungkan Tapi Kalau Kalian Ingin Menimpali, Silahkan Banget.

Plot drama ini masih meninggalkan banyak pertanyaan tak kasat mata, khususnya episode terakhir. Lee Gon kembali ke malam pengkhianatan untuk menghentikan Lee Rim, bagaimana ia yakin bahwa masa lalu itu adalah masa lalu miliknya dari banyaknya universe yang memiliki masa lalu yang serupa? Lee Gon kecil akhirnya terselamatkan tanpa mengenal Tae Eul, tapi kini seruling itu sepenuhnya milik Lee Gon.

Dan apa faedahnya manpasikjeok me-reset dunia, tapi menyisakan memori Lee Gon dan Tae Eul? Bukankah lebih romantis kalau mereka dipertemukan oleh takdir yang berbeda? Maksudku, lembaran baru yang berbeda. Seruling itu sudah sepenuhnya milik Lee Gon, tinggal takdir yang memang menggiringnya ke Republik untuk bertemu dengan Tae Eul.

Tapi, penulis membuat mereka berakhir dengan status berpacaran, dan malam mingguannya menjelajah berbagai universe yang berbeda. Penjelajah universe kan abadi nih ceritanya, mereka akan begitu terus gitu? Apakah ini bentuk kebucinan mereka? Menyebalkan.

Greenshe Review