A Bad Boy Stole My Bra by Lauren Price - Book Review

"Apa wajahmu dari McDonalds? Karena i'm lovin' it!"


Halo, teman-teman! It's been a while!
Bagaimana kabar kalian? Semoga kalian semua sehat-sehat, ya!

Pada postingan kali ini, aku akan mereview buku lucu berwarna merah muda ini. Judulnya A Bad Boy Stole My Bra. Judul macam apa itu?! pikirku saat itu.

Buku ini ditulis oleh Lauren Price. Pada tahun 2019, buku ini diterjemahkan serta diterbitkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Spring dengan 352 halaman.

Sejujurnya, waktu pertama kali melihat buku ini, judulnya terkesan sangat eksplisit dan nakal banget. Tapi karena diskon besar-besaran, akhirnya aku beli saja, berhubung juga sampul depannya terlihat lucu. Dan setelah mencoba membaca buku ini, menghibur juga.

Tentang si Cowok Nakal yang Mencuri Bra-ku

Buku ini menceritakan tentang Riley, seorang cewek yang sialnya dapat tetangga baru yang usil banget, Alec namanya. Di hari pertamanya pindah, Alec malah mencuri bra Mickey Mouse kesayangan Riley! Ih, usil banget. Tidak hanya di rumah, Alec juga mengganggu Riley selama di sekolah, karena sialnya lagi, Alec jadi teman di sekolahnya. Tak peduli seberapa mengganggunya Alec, Riley bertekad untuk mendapatkan kembali bra-nya!

Review

Karena di awali dengan pencurian bra milik Riley yang dilakukan oleh Alec, pertama kali membaca buku ini reaksiku kayak, "Wtf is wrong with this boy?". Alec sangat usil dan sering kali menggombali Riley dengan kalimat-kalimat seperti quote yang aku sampaikan di awal postingan ini. 

Aku sempat berpikir bahwa buku ini hanya akan menceritakan kisah cinta bucin anak remaja, dan kupikir buku ini akan fokus menjawab pertanyaan "Kenapa Alec usil ke Riley? Apakah dia naksir?". Tapi ternyata, semakin aku membacanya, di luar dugaanku, Alec hanyalah Alec. Dia memang usil, tapi dia bukan inti dari cerita ini. Malah, cerita ini adalah tentang Riley.

Things I Like

Riley, sebagai karakter utama dalam buku ini tidak digambarkan sebagai cewek agresif yang terkesan mudah jatuh cinta pada karakter utama laki-lakinya, Alec. There's something more about her life! Ada yang lebih penting dalam hidupnya dibandingkan cowok-cowok tampan dan populer yang tiba-tiba saja masuk dalam kehidupannya. Kehadiran 4 cowok tampan dan populer itu sempat membuatku berpikir bahwa cerita ini akan seperti cerita Meteor Garden dan Boys Over Flower. Ternyata bukan.

Buku ini memang bergenre romansa. Namun, buku ini tidak hanya menceritakan tentang hubungan lovey-dovey Riley dan Alec. Aku malah melihat cerita dalam buku ini adalah tentang pertemanan, lalu tentang bagaimana seseorang harus berdamai dengan diri sendiri dengan memaafkan dirinya sendiri dan menerima masa lalu sebagai pembelajaran. 

Bisa dibilang ini seperti menceritakan tentang bagaimana kita harus menerima shadow kita, sehingga kita bisa membebaskan ego dalam diri kita [note. kalau kalian tahu tentang Persona, Shadow, dan Ego, mungkin kalian paham maksudku].

Plotnya!

Sebenarnya plotnya tidak begitu spesial, tidak ada plot twist yang membuatku ternganga atau semacamnya. Tetapi penataan setiap adegan dan interaksi antar karakter mengalir begitu saja dan membuat plotnya terkesan fresh serta menghibur. Gombalan-gombalan Alec memang terkesan cringe, tapi banyak kalimat dan adegan yang malah membuatku tertawa saat membacanya. Buku ini manis tanpa dilebih-lebihkan. 

Shall we talk about the ending?

Aku nggak akan terlalu men-spoiler endingnya. Tapi, aku hanya ingin berpendapat bahwa sepertinya Tiana juga korban, dan perlakuan yang diterimanya membuatku merasa kasihan padanya.

Overall Review

✩✩✩✩
4/5 bintang

Buku ini sweet dan menghibur. Konfliknya juga lumayan. Tidak terlalu bucin, tidak ringan, tapi tidak berat juga. Kalau kalian sedang bosan membaca buku berseri, atau buku-buku tebal dengan isi yang berat, mungkin buku ini bisa dibaca untuk refreshing sejenak~

Maulia Resta