Times (2021) - Drama Review

"Apa yang akan kalian lakukan kalau kalian dapat telepon dari diri kalian di masa depan? Angkat? Jangan?"


Judul: Times (2021)
Episode: 12
Sutradara: Yoon Jong-Ho
Penulis: Lee Sae-Bom, An Hye-Jin

Halo, teman-teman!
Aku kembali lagi untuk mereview drama berjudul Times. Yak, sebenarnya aku tidak bisa mengatakan ini review yang bagus, bahkan bisa dibilang tidak jelas karena aku pun bingung menyusun paragraf yang jelas untuk menjelaskan ini tuh gimana. Tapi, berhubung aku baru saja menyelesaikan drama ini dan aku juga sudah lama tidak mereview drama, jadi, jadilah review ini, hehe.

Trailer


Sinopsis

Drama ini menceritakan tentang Seo Jung-In (Lee Joo-Young), seorang reporter sekaligus anak calon presiden bernama Seo Ki-Tae yang mati tertembak karena persaingan politik. Di tahun 2020, Jung-In terbangun dalam kondisi tidak mengingat apa-apa tentang kematian ayahnya, bahkan ia pun lupa kalau ia tidak bekerja di perusahaan televisi yang sama. Jung-In akhirnya berusaha untuk beradaptasi dengan kehidupannya yang 'asing' itu dan kembali bekerja sebagai reporter di perusahaan media kecil bernama Times.

Suatu hari, sebuah badai melanda Korea Selatan dan petir merusak menara jaringan sehingga tidak ada ponsel ataupun jaringan internet yang bisa terhubung. Tapi secara ajaib, seseorang mampu menelepon ponsel Jung-In. Seorang reporter bernama Lee Jin Woo, menelepon Jung-In dari tahun 2015, hari dimana Seo Ki-Tae terbunuh. Dengan harapan yang kurang masuk akal, Jung-In meminta tolong Lee Jin-Woo untuk menyelamatkan ayahnya.

Review

Karena mengusung konsep fantasi, yakni tentang fantasi waktu/time, aku cukup tertarik untuk memulai drama ini. Terlebih, aktor utamanya juga cukup menjanjikan. Tapi, berita buruknya adalah ada drama lain yang tayang sebelum Times dan memiliki konsep time yang serupa, yakni bisa terhubung dengan masa lalu/masa depan melalui sebuah ponsel. Jadi ketika menonton, mau tak mau aku agak membandingkan kedua drama itu.

Misi pertama karakter utama kita adalah menyelamatkan calon presiden. Hal itu sudah menandakan bahwa konsep fantasi time ini akan dipadukan dengan konflik politik, yang secara pribadi banyak percakapan berisi siasat siasat jahat politikus yang membuatku bosan. Tapi, melalui drama ini aku cukup suka bagaimana karakter-karakter disini digambarkan agak abu-abu, manusiawi gitu, jadi jahatnya terkesan nyata banget, karena musuh bisa jadi teman, dan teman juga bisa menjadi musuh, semua itu didorong dengan situasi dan kondisi serta visi dan misi setiap individu.

Drama ini juga melatarbelakangi pekerjaan karakter utama kita sebagai reporter atau media. Jadi drama ini juga menggambarkan bagaimana peran media dalam menjalankan tugasnya dengan benar tanpa memandang bulu. Terlebih ditambah adanya tekanan politik.

Times & Kairos

Seperti yang aku bilang, bahwa sebelum Times ini tayang, ada drama yang mengusung konsep yang serupa, judulnya Kairos. Sebenarnya hanya konsep fantasinya saja yang serupa, tapi keseluruhan cerita berbeda. Dan perbedaannya terletak pada genre yang dipadukan dengan konsep fantasi tersebut. Kalau Times memadukan fantasi dengan konflik politik, sedangkan Kairos memadukan fantasi dengan konflik bisnis. Walau pun begitu, kedua drama ini sama-sama mengangkat isu korupsi yang terjadi pada masing-masing bidang. Dan tentu saja, profesi pelakunya berbeda, yang satu pimpinan negara, yang satu lagi pimpinan perusahaan.

Secara pribadi, kalau disuruh memilih, aku lebih menyukai Kairos, karena konflik politik tuh agak membosankan. Sedangkan Kairos, walaupun membahas konflik bisnis, tapi drama itu juga memunculkan konflik hubungan antar karakter disana, jadi lebih banyak hal tak terduga yang mengejutkan. Tapi, Times juga cukup seru untuk diikuti kalau kalian tahan menonton konflik politik, apalagi ketika drama ini mencapai ending

MUNGKIN INI SPOILER, jadi kalian bisa skip baca paragraf ini. Di akhir episode 12, Seo Jung-In dan Lee Woo-Jin yang berhasil mengungkap kejahatan politik di era mereka, dikejutkan dengan sebuah telepon yang berdering, yang ternyata adalah panggilan dari Seo Jung-In (dari masa depan).

Aku suka bagaimana cara drama ini mengakhiri ceritanya, seolah memberikanku pertanyaan seperti 'Apa yang akan aku lakukan kalau aku mendapat telepon dari aku di masa depan? Angkat? Jangan?'. 

Mungkin kalau benaran ada telepon dari masa depan, panggilan pertama akan aku angkat dengan dasar rasa penasaran, haha. Tapi selanjutnya mungkin tidak, sepertinya akan merepotkan kalau terus menerus memikirkan masa depan yang padahal kita aja belum rasakan.

Drama ini mengungkap, walaupun masa lalu diubah dengan mencegah kejahatan yang akan terjadi di suatu masa, tentunya akan ada konsekuensi yang mungkin akan memunculkan kejahatan lain di masa depan baru yang tercipta. Terlalu bergantung dengan masa lalu itu sesuatu yang agak menyedihkan menurutku. Disini tuh seolah 'masa depan' akan terus mengusik kehidupan 'masa kini' kalau mereka berkesempatan untuk mengubah itu.

Overall Review

✩✩✩
3.5/5 bintang

Nggak buruk. Namun, karena aku nggak begitu suka unsur politiknya, karena terkesan membosankan, jadi agak minus sedikit untukku. Terlebih ada perbandingan drama lain, yakni Kairos. Kalau kalian suka dengan drama fantasi yang dipadukan konflik antara politik dan media, mungkin ini bisa ditonton.


Greenshe Review