Mr. Sunshine (2018) - Drama Review

Halo!
Bulan Maret ini, aku menyelesaikan drama bertabur bintang ini. Aku tahu ini sangat telat, tapi mungkin sebagian dari kalian juga baru menonton drama ini sepertiku, atau bahkan belum menonton drama ini. Kusarankan, tonton!


Judul: Mr. Sunshine (미스터 션샤인)
Episode: 24
Sutradara: Lee Eung Bok, Jung Ji Hyun
Penulis: Kim Eun Sook

Trailer

Sinopsis

Drama ini mengisahkan kisah perjuangan yang indah nan dramatis yang dilakukan oleh masyarakat Korea ketika negara mereka baru dijajah oleh Jepang. Choi Yu-Jin, anak seorang budak yang pergi melarikan diri dari rumah majikannya setelah menyaksikan kedua orang tuanya disiksa semena-mena. Pertemuannya dengan Joseph, warga Amerika Serikat, ia berhasil pergi ke Amerika dan kembali ke Joseon sebagai kapten Angkatan Laut AS. 

Lalu ada Go Ae Sin, perempuan keturunan keluarga terpandang yang kehilangan kedua orangtuanya karena dibunuh. Ia tumbuh menjadi seorang ahli sniper dan anggota Righteous Army, pasukan militer ilegal yang dibentuk untuk memperjuangkan kebebasan Korea Selatan. Pertemuan pertama Yu-Jin dan Ae-Sin yang awalnya hendak saling bunuh, akhirnya membuat keduanya saling jatuh cinta.

Selain itu, ada Goo Deung Mae, anak seorang butcher yang pergi ke Jepang setelah kedua orang tuanya tiada. Ia kembali ke Joseon sebagai salah satu anggota Yakuza yang ahli menggunakan pedang samurai dan ditakuti oleh masyarakat disana. Karena Ae-Sin pernah menolongnya, ia jatuh cinta pada Ae Sin.

Ada juga Hina Kudo, seorang wanita anggun yang menjadi pemilik Glory Hotel setelah suaminya yang berkebangsaan Jepang mati. Dan ada pula, Kim Hee Seung, tunangan Ae-Shin yang kembali dari Jepang setelah bertahun-tahun. Awalnya ia pergi ke Jepang untuk menghindari pernikahannya dengan Ae-Shin, tetapi nyatanya, ia jatuh cinta ketika tak ada lagi ruang di hati Ae-Shin untuknya.

Drama ini menceritakan perjuangan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh di atas untuk mengembalikan kekuatan, tahta dan martabat Joseon sebagai sebuah negara.

Review

Awalnya tuh aku berpikir drama ini sangat berat dan membosankan. Tetapi ternyata, dibandingkan mengambil trope cerita sejarah yang membosankan (menteri korupsi, mengelabui raja, romansa berlebihan), drama ini memberikan sensasi baru dengan cerita yang kental sekali sejarahnya.

Plot

Drama ini bergenre historical fiction atau fiksi sejarah. Walaupun drama ini diinspirasi dari peristiwa sejarah yang nyata, tentunya ada pula karangan 'fiksi' si penulis dalam drama ini. Aku kurang memahami sejarah mereka (sejarah Indonesia pun kurang), jadi aku kurang bisa menjelaskan bagian mana yang fiksi dan mana yang dari peristiwa nyata.

Namun, sebagai sebuah drama, aku benar-benar salut dengan Kim Eun-Sook yang mampu menulis dan menciptakan cerita dengan plot yang kompleks dengan world building yang sangat menakjubkan. Dan walaupun drama ini kental akan sejarah dan nilai perjuangan, hebatnya drama ini tidak membosankan. 

Bumbu-bumbu romansa diberikan sewajarnya. Kisah cinta antara Yu-Jin dan Ae-Sin tuh terkesan klasik, antik dan cantik. Indah yang tidak berlebihan dibandingkan drama tulisan Kim Eun Sook sehabis ini.

Kisah persahabatan dan loyalitas para karakternya juga sangat menghangatkan hati. Kalimat-kalimat komedi dan sarkastik yang dikeluarkan oleh beberapa karakternya tuh benar-benar menghibur dan membuat drama ini terasa tidak seberat dan tidak sepusing yang aku bayangkan. Komedinya pas banget.

Karakter

Karakter favoritku adalah Ae Sin dan Hina (Yang Hwa). Dua karakter perempuan ini benar-benar kuat dan tidak bisa dipermainkan. Terlebih Hina Kudo. Dia adalah karakter yang anggun dan pandai membaca situasi. Keren deh pokoknya.

Sebenarnya, karakter dalam drama ini tuh banyaaaaak banget. Pasalnya, karena drama ini tentang perjuangan, banyak karakter pendukung yang juga mencuri perhatian penonton. Dan, itulah yang sangat aku sukai dari drama ini.

Nggak hanya karakter-karakter utama yang perlu diberikan standing ovation. Tetapi, karakter pendukung seperti Im Gwan Soo, si interpreter Bahasa Inggris yang bekerja di Kedutaan Amerika, lalu Kyle Moore, mayor angkatan laut AS temannya Yu-Jin, lalu Jang Seung Goo,  masih banyak lagi yang nggak bisa aku sebutin satu-satu. Mereka semua nggak hanya muncul sebagai pelengkap, tetapi kehadiran mereka juga sangat penting dalam cerita. Kalau tidak ada mereka, pemeran utama nggak akan bisa melaksanakan misi-misinya. Dan kita tidak akan terhibur dengan gelagat komedik karakter-karakter ini, haha.

Bahkan, aku merasa standing ovation juga harus diberikan untuk para pemeran antagonis disini, seperti Lee Wan Ik, dan Takashi Mori. Duh, dua karakter itu benar-benar berhasil membuatku dan adikku gemas. Dan tentu saja, aktor-aktor yang memerankan karakter antagonis lainnya (yang mayoritas tentu saja para pasukan Jepang), mereka benar-benar jahat dan kejam. Sampai-sampai membuatku merasa bahwa aku akan ikut-ikutan membenci Jepang seperti Korea membenci Jepang. Duh.

Setting

Drama ini tuh memiliki kualitas film, sama bagusnya dengan drama Goblin yang juga ditulis oleh Kim Eun Sook, jadi menurutku setting pengambilan gambarnya tuh udah the best banget. Banyak momen-momen iconic seperti slow motion yang digunakan dengan sangat tepat dan baik, jadi kesannya nggak berlebihan. 

Video di bawah ini adalah beberapa adegan yang aku suka. Padahal masih ada video lainnya, tapi banyak video yang di blok untuk Indonesia.

Video di atas adalah pertemuan pertama Ae Sin dan Yu Jin.

Video ini kalau nggak salah pertemuan pertama Yu-Jin, Deung-Mae, dengan Hee-Seong.
Kalau nggak salah, ini pertama kali Yu-Jin dan Deung-Mae tahu kalau Hee-Seong adalah tunangan Ae-Sin, wkwk. Lihat tatapan membunuhnya.. wkwk.

Alih-alih menjadi musuh, mereka bertiga malah jadi teman, haha. Tiga orang yang suka sama Ae-Sin. Momen mereka bertiga selalu terasa lucu, soalnya karakter mereka bertiga benar-benar beda. Yang satu menakutkan, yang satu pandai tapi santai layaknya orang Barat, dan yang satu polos banget.

Sebenarnya ada beberapa adegan lagi yang aku suka, tapi aku belum nemu clip nya di Youtube. Aku sangat suka adegan Ae-Sin yang sedang menghalangi Goo Deung-Mae di pelabuhan. Ae-Sin dengan pakaian serba hitamnya meloncat dari atap ke atap, dan Deung-Mae dari bawah mengikutinya dengan berlari layaknya seorang ninja. Keren banget.

Lalu, soundtrack! Ya, soundtrack! Semua lagu pengisi drama ini tuh bagus-bagus banget. Dan lagunya pas dengan latar belakang waktu dan adegan-adegan dalam drama. Mungkin kalau nggak nonton dramanya, lagu ini akan terkesan biasa. Soalnya lagu ini bakal ngena banget kalau kalian nonton dramanya. Aku suka semua lagunya, tapi yang paling paling membekas untukku tuh ...

1. Lee Suhyun (Akdong Musician) - 소리 (Sori)

2. Park Hyo Shin - 그 날 (The Day)


Overall Review

✩✩✩✩✩
5/5 tanpa ragu

Plot yang kompleks, namun masih menghibur. Karakter yang bisa membuat perasaan menggebu-gebu. Setting gambar dengan kualitas film layar lebar. Lagu dan musik yang pas dengan latar belakang waktu dan adegan. Bertabur bintang, tapi nggak abal-abal. Ending yang bisa bikin perasaan kamu kosong, seakan kamu ikut berjuang bersama karakter-karakter dalam drama.

Aku merekomendasikan drama ini untuk kamu yang mencari drama sejarah yang keseluruhan ceritanya anti mainstream

Dan, jika review ini bisa membujukmu untuk menonton. Aku hanya ingin mengatakan.. kau harus siap kehilangan. Episode terakhir benar-benar mengaduk-aduk perasaan.

Greenshe Review