Pages

Goodreads Wattpad FB Page Instagram 1 Instagram 2 Twitter Youtube
GREENSHE REVIEWS
  • Home
  • Drama Reviews
  • Movie Reviews
  • Book Reviews
  • Journal
Dr. Romantic 2
Sumber: Asian Wiki

Judul: Dr. Romantic 2 / 낭만 닥터 김사부 2 / Nangman Dakteo KimSaBu 2
Episode: 16
Pemeran: Han Suk Kyu, Lee Sung Kyung, Ahn Hyo Seop, Kim Joo Hun, dll
Director: Yu In-Sik
Penulis: Kang Eun Kyung

Awww lihat saja posternya. Berbeda dengan season 1, kali ini lebih banyak karakter yang dimuat di posternya.

Halo, Greenshe kembali dan kali ini mereview drama Dr. Romantic 2. 
And there might be some spoilers. So, be ready!

Dr. Romantic 2 adalah sequel (not really sebenernya) dari drama Dr. Romantic yang tayang pada tahun 2016. Aku menonton seri pertamanya, namun karena rentang waktu yang sudah lama, jadi agak lupa ceritanya bagaimana.

Singkatnya di season 1, Dong Joon (Yoo Yeon Seok) & Seo Jung (Seo Hyun Jin) memiliki hubungan yang agak rumit. Kalau tidak salah, Dong Joon saat itu masih dokter junior yang magang gitu di RS. Geodae, sedangkan Seo Jung sudah dokter senior gitu. Karena suatu hal, Dong Joon jatuh cinta sama Seo Jung dan berani mendekatinya, padahal Seo Jung sudah mempunyai pacar/tunangan gitu. Dan ketika hati Seo Jung diambang kegoyahan, tunangannya mengalami kecelakan dan meninggal. Hal tersebut membuat Seo Jung memiliki trauma gitu karena rasa bersalah sama tunangannya(?). Long story short, Dong Joon & Seo Jung bertemu lagi ketika keduanya di pindah tugaskan di rumah sakit terpencil, yakni RS. Doldam. Di rumah sakit tersebut, ada dokter senior bernama Boo Yong Joo (Han Suk Kyu) yang biasa disebut Dr. Romantic atau Teacher Kim. Sembari menangani pasien yang membanjiri RS. Doldam, sekaligus menangani permasalahan administratif yang dialami manajemen RS. Doldam, Boo Yong Joo juga membantu Dong Joon yang masih berkarakter sombong & Seo Jung yang memiliki trauma, sehingga mereka bisa berubah menjadi sosok dokter yang lebih baik.

Nah, di season 2 masih menceritakan tentang hubungan orang-orang yang berada di bawah atap RS. Doldam. Tak lagi menceritakan hubungan Dong Joon & Seo Jung, kali ini ada Seo Woo Jin (Ahn Hyo Seop) & Cha Eun Jae (Lee Sung Kyung). Woo Jin & Eun Jae adalah teman kuliah yang saling membantu dalam perihal pelajaran, tetapi secara emotional keduanya memasang batas tertentu sehingga bisa dikatakan they know almost nothing about each other walaupun mereka teman.

Woo Jin, dokter operasi yang bertalenta, diperlakukan sebagai pengkhianat di RS. Geodae, setelah mengadukan kesalahan seniornya sehingga seniornya tersebut di suspend sebagai dokter. Karena rumor yang tersebar luas mengenai dirinya yang melakukan berbagai macam pekerjaan untuk membayar hutang rentenir, ia dipecat. Boo Yong Joo yang kebetulan melihat Woo Jin, merekrutnya untuk bekerja di Doldam.

Eun Jae, dokter operasi yang pintar dan berusaha keras di RS. Geodae. Eun Jae selalu merasa mual ketika masuk ke ruang operasi, sehingga harus meminum obat penenang setiap kali harus melakukan operasi. Tetapi suatu waktu, ia pingsan alih alih ketiduran ketika sedang mengoperasi, sehingga dirinya di pindah tugaskan selama dua bulan ke RS. Doldam.

Berdasarkan apa yang terjadi di season 1, tentu saja kedua karakter utama ini dipertemukan kembali di RS. Doldam, dimana masing-masing karakter akan mengalami perkembangan menjadi sosok dokter dan manusia yang lebih baik.

REVIEW

PLOT

Sejujurnya, aku tidak begitu suka drama dengan latar belakang kedokteran. Pasalnya, aku tidak begitu tahan melihat organ-organ tubuh (walau palsu) yang dioperasi. Horor! Selain itu, kebanyakan drama kedokteran dengan romance di dalamnya, lebih berfokus pada hubungan romansa si karakter utama, sedangkan job mereka sebagai dokter seringkali hanya jadi hiasan atau problem solving atas masalah hubungan cinta si pasangan utama.

Tetapi berbeda dengan drama Dr. Romantic 1 & 2, yang cenderung berfokus pada setiap unsur yang ada di bawah atap RS. Doldam. Drama ini seakan-akan tidak memiliki pemeran utama. Nggak hanya hubungan Woo Jin & Eun Jae yang menjadi sorotan. Semua karakter terkesan sama, but we still have Boo Yong Joo as our hero. Kayaknya tuh kalau gak ada dia, masalah gak akan kelar, wkwk. Tapi gak masalah, karena Boo Yong Joo sebagai dokter senior adalah emotional supportnya para juniornya. He’s the leader, not the main character, lol.

Drama ini bukan tentang Woo Jin & Eun Jae, atau Dokter Boo Yong Joo saja. Tetapi drama ini tentang RS. Doldam. Hubungan setiap pekerja sebagai sesama rekan, dan idealisme RS. Doldam yang mengutamakan pasien tuh tersorot dengan sangat apik. Drama ini bisa menaik-turunkan emosi penonton, karena secara emotional masalah-masalah yang ada di dalam drama ini bisa ditemukan di masyarakat, sehingga mungkin penonton bisa merasa personal.

Pokoknya, plotnya menarik. Di setiap episode, aku tidak merasakan adanya cliff-hanger. Tetapi aku selalu menanti kelanjutan ceritanya.

CHARACTER

       Semua karakter dalam drama ini di portray dengan sangat baik oleh para aktor-aktornya. Sebenarnya agak kesulitan kalau disuruh memilih, tapi berikut adalah beberapa karakter yang membuatku terkesan.

  • Dokter Boo Yong Joo/ Kim Sabu
    • Perfect leader!!!!
  • Park Min Guk
    • Dari awal nonton, aku sudah merasa karakternya dia tuh tricky. Jahat nggak, tapi baik juga nggak, hanya saja ada yang salah di dirinya dan itu bisa diperbaiki. Dia tuh semacam anak yang tersesat. Iya. Dia tersesat oleh greed dan illusion. Dia dan Kim Sabu pernah ada di kecelakaan bis yang sama. Tetapi, Park Min Guk merasa kalah dan merasa tidak berkompeten sebagai dokter ketika ia memilih untuk kabur menyelamatkan diri dari bus, sedangkan Kim Sabu tetap berusaha menyelamatkan penumpang yang masih tertinggal di dalam bis, padahal dirinya sedang terluka juga. Mungkin bisa dikatakan permasalahan karakter ini adalah ia sedang memerangi shadow dalam dirinya.
  • Cha Eun Jae
    • Karakter Eun Jae ini kuat. Aku merasa terenyuh ketika karakter ini bilang bahwa hal yang paling dia khawatirkan adalah ‘tidak lagi dibutuhkan’. Perjalanan yang ditempuhnya untuk menjadi dokter bukan berbasis passion, jadi menurutku karakter Eun Jae yang bekerja keras hingga bisa bertahan sejauh ini tuh berkesan.
  • Nurse Oh
    • Karakter perempuan kuat lainnya di Doldam. Hanya Nurse Oh yang bisa mengontrol orang-orang Doldam ketika mereka berkelakuan di luar batas. Banyak adegan Nurse Oh yang sangat menghibur, haha.

SETTING

        Permasalahan benar-benar fokus dengan apa yang terjadi di Doldam beserta penghuninya. Sehingga tak banyak setting lokasi di luar rumah sakit. Tapi aku herannya, konfliknya bisa seseru ini walau hanya di rumah sakit.

OST

           Aku nggak begitu memperhatikan soundtracknya karena terlalu fokus dengan ceritanya. Tapi selama menonton aku merasa enjoy aja. Jadi, menurutku soundtracknya oke-oke saja.

OVERALL REVIEW

☆☆☆☆☆
Menurutku drama ini adalah drama bintang 5 yang walau tidak begitu berfokus pada romansa maupun crime, ataupun fantasi super powernya, drama ini bisa membuatku enjoy dan betah menanti kehadiran setiap episodenya. Banyak moral value yang muncul dalam drama ini, dan tentu saja tidak bisa aku sebutkan satu per satu.

Untuk kalian yang suka nonton drama kedokteran, ini pas banget buat kalian.
Untuk kalian yang generally suka drama, ini patut dicoba, dokter dan susternya eye-catching kok.
Dan untuk kalian yang nggak begitu suka adegan operasi, drama ini nggak begitu lama dalam menayangkan adegan operasi, jadi bisa di skip skip lah, wkwk.

0
Share
Hello and welcome back to Greenshe Reviews!

Tak terasa sudah bulan Maret. Rasanya baru kemarin kita merayakan tahun baru 2020. Waktu kini terasa begitu cepat, dan aku belum meng-update konten di blog ini, ha-ha.

Sesuai dengan judul di atas, konten pertama di tahun 2020 yang ingin aku hempaskan dalam blog ini adalah Where To Find The Fantastic Books atau dimana buku-buku fantastis bisa ditemukan.

Sebenarnya post kali ini adalah rekapitulasi sekaligus rekomendasi beberapa toko buku yang mostly online store, tapi ada juga book sale dan offline store yang aku kunjungi/belanjai ketika tahun 2019. Sehubung pada tahun 2019 aku cukup aktif mengeluarkan secercah rejeki untuk membeli buku, dan aku cukup aktif membaca juga.

Ada beberapa toko buku yang pernah aku singgahi, entah untuk melihat-lihat, mau pun membeli. Tapi, biasanya ujung-ujung ada juga yang dibeli, sih. Walau terkadang juga keluar dengan tangan hampa. So, ini dia 8 di antaranya!

1. Gramedia.com

Siapa yang nggak tahu Gramedia? Selain memiliki offline store, toko buku terbesar di Indonesia ini juga melayani pembelian secara online di website resminya. Gramedia menyediakan berbagai genre buku, baik yang lokal berbahasa Indonesia dan buku impor yang berbahasa Inggris, koleksinya cukup banyak.

Sudah tiga kali aku membeli buku melalui Gramedia.com, dan ketiga kali itu pula kondisi buku yang dikirim bagus-bagus. Packagingnya juga cukup baik, dibungkus dengan bungkusan berwarna cokelat, dan diberi bubble wrap di dalamnya. Packagingnya sudah cukup aman untuk kamu yang memesan buku hardcover. Jadi, nggak perlu takut penyok-penyok selama masa pengiriman berlangsung.

Lalu, perihal waktu pengiriman, mungkin tergantung dari situasi dan kondisi dari banyaknya pelanggan yang memesan. Kalau sedang banyak yang order, misalnya seperti diskon besar harbolnas, biasanya agak lama pengirimannya, bisa sampai 3-4 hari, bahkan lebih. Tetapi, dua paket buku terakhir yang baru ku sadari dipesan tanggal 12 April & 12 Mei 2019, langsung sampai di rumah keesokan harinya, yakni 13 April & 13 Mei 2019. Mungkin hal pengiriman ini juga tergantung dari seberapa jauh lokasi kamu dengan pusat kali, ya? Berhubung lokasiku dan Gramedia Matraman tidak begitu jauh, mungkin itu bisa menjadi salah satu faktor cepat sampainya.

2. Periplus.com

Selain Gramedia, Periplus merupakan toko buku (baik offline dan online) yang menyediakan buku-buku impor. Toko buku ini cocok untuk kamu yang senang membaca buku-buku impor berbahasa Inggris dengan harga yang lebih rendah dari yang ditawarkan Gramedia. Ya, harganya cenderung lebih murah, mungkin berbeda 10-20ribuan. Jadi, biasanya aku prefer beli disini untuk buku-buku impor, kecuali kalau di Periplus tidak ada buku yang dicari, baru lah Gramedia menjadi pilihanku. Packagingnya super dope. Kerdus gitu, jadi sepertinya aman banget, dan ketika sampai tuh kesannya kayak habis memesan Pizza.

Sampai sekarang belum pernah, sih, mengalami pengalaman tidak enak selama memesan di Periplus. Waktu pengiriman biasanya 3-7 hari kerja untuk buku yang ready di toko, tetapi kalau buku yang kamu beli tidak ready di toko, biasanya akan berjangka sekitar 10-20 hari. Memang harus sabar, sih. Tapi top kok.

3. Blibli.com

Sejujurnya aku tidak begitu sering berbelanja lewat e-commerce Blibli ini, entah mengapa lebih nyaman dengan yang lain, haha. Tetapi, di tahun 2019, aku menantikan seri kedua buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, yakni Kamu Terlalu Banyak Bercanda. Kebetulan penjualan online yang official dilakukan si penulis dan penerbit di Blibli, jadilah aku membelinya di Blibli.

4. Big Bad Wolf

Bazaar buku terbesar di Indonesia yang memberikan harga diskon 60-80%. Siapa penimbun buku yang tidak tertarik? Tahun 2019 menjadi tahun pertamaku mengunjungi Big Bad Wolf yang biasa disingkat BBW. Buku-buku yang dijual benar-benar beragam dan menarik. Sebagian besar buku-bukunya adalah buku impor yang berbahasa Inggris, tetapi ada pula buku-buku lokal Indonesia yang dijual dengan harga miring. 

5. Shopee & Tokopedia

Di tahun 2019, aku juga berbelanja buku melalui Shopee dan Tokopedia. Pasalnya, saat itu banyak promo menarik seperti diskon dan cashback. TAPI, kehati-hatian sangat diperlukan ketika memilih toko yang menjual buku yang ingin kita beli. Karena ada beberapa toko yang malah menjual buku palsu yang tidak orijinal, dan bahkan terkadang memiliki tampilan yang sama persis dengan yang aslinya.

Oleh karena itu, aku lebih sering membeli buku di akun toko buku serta penerbit buku official seperti Gramedia, Owl Book Store, Penerbit Haru, dan lainnya. Jadi sudah terjamin orisinalitasnya. 

6. Instagram / Bookstagrammer

Aku juga sering membeli buku di Instagram. Tetapi tentu saja menggunakan kiatan yang sama seperti berbelanja buku di Shopee dan Tokopedia, karena banyak akun akun jualan palsu yang bisa menipu kita, entah ternyata buku yang dikirim tidak orijinal, atau bahkan bisa sama sekali tidak dikirim.

Upayaku dalam menghindari kejadian seperti itu, aku hanya membeli dari akun-akun yang aku kenal. Karena biasanya akun-akun bookstagrammer yang aku follow sering melakukan unhaul buku-buku koleksi pribadi mereka, ada yang membuka jasa titip a.k.a jastip, dan ada yang merekomendasikan akun instagram yang menjual buku dan terpercaya. Sehingga, insyaallah aman. Setidaknya kita sudah berusaha ^^.

7. Books & Beyond

Sama seperti Periplus, Books & Beyond adalah toko buku yang menjual buku-buku impor baik offline maupun online. Aku belum pernah memesan online buku di Books & Beyond, tetapi aku pernah mengunjungi salah satu store nya di Tangerang, dan kebetulan sedang ada diskon untuk beberapa buku. Kupikir aku akan keluar dengan tangan hampa karena judul-judul yang berdiskon tidak begitu menarik minatku dan kebanyakan buku anak, tetapi buku Geekerella tersemat di antara judul-judul tak menarik itu, sehingga aku membelinya. Koleksi buku di Books & Beyond cukup banyak dan lengkap. Tetapi harganya cenderung lebih mahal dari Periplus. Tapi sekalinya murah, dia bisa memberikan harga lebih murah dari toko buku lain.

8. Kinokuniya

Kinokuniya juga merupakan toko buku di Indonesia yang menjual buku-buku impor berbahasa Inggris dan berbahasa Jepang. Sebenarnya aku belum pernah membeli buku di Kinokuniya, tetapi saat itu aku hendak berkeliling mencari Funko Pop, dan akhirnya aku mengunjungi Kinokuniya Grand Indonesia dan Plaza Senayan.

Sembari mencari funko pop, aku juga berkeliling melihat buku-buku yang dijual di Kinokuniya, dan sempat berkeinginan untuk memiliki novel your name. karya Makoto Shinkai, tetapi aku urungkan keinginanku itu karena prioritas, haha. Koleksi buku impor yang berbahasa Inggris banyaaaak sekali. Judul-judul yang sedang populer di kalangan bookstagram juga ada. Ketika berada di Kinokuniya, godaannya begitu berat untuk pecinta buku.

← Well →

Itulah 8 toko buku yang aku kunjungi untuk membeli buku maupun hanya sekedar lihat-lihat. Post ini diketik dalam tempo yang se-singkat-singkatnya, sehingga mungkin banyak kekurangan dari berbagai aspek, bahkan.... aspek kebermanfaatan, haha. Tapi kalau saja post ini memberikan manfaat pada kalian para pembaca, walau hanya secuil, aku sangat berterimakasih.

Sampai bertemu di post berikutnya!

Regards,


0
Share
"Seharusnya kalian menjaganya,"
BAM BAM BAM

Lovely Heist by Prisca Primasari
✩✩✩✩
My rating: 4 of 5 stars

I should say buku ini packed with more action dan memeras perasaan juga tentunya. Setelah kalimat bolded di atas terucap, aku sudah tahu akan terjadi hal yang menyebalkan. But! Mari kita lihat hal-hal yang lebih menyenangkan.

❤♡❤♡

Lovely Heist adalah buku kedua Kak Prisca yang aku baca, yang juga merupakan sequel dari buku Lovel Theft yang sudah aku review disini. 

Buku ini menceritakan tentang kelanjutan kisah cinta Frea dan Liquor yang sebenarnya ingin menikah. Liquor juga hendak pensiun dari pekerjaannya sebagai pencuri, tetapi karena suatu hal yang membahayakan nyawa tunangannya, Liquor, Night, dan Frea dengan terpaksa harus kembali menjalankan aksi mencuri, sebuah cincin milik selebriti bernama Mina, bahkan mereka harus pergi sampai ke London.

❤♡❤♡

Dibandingkan buku sebelumnya, cerita di dalam buku ini lebih memuat aksi dan adegan-adegan yang menurutku lebih menegangkan. Tetapi hal-hal lucu juga banyak terjadi. Walaupun aku tidak merasakan sensasi twist seperti pada buku pertama... kalau kalian sudah baca Love Theft... you know the night when Night jumped in front of Frea who jumped in front of Liquor and..

Aku mulai membaca buku ini akhir Juli lalu, tetapi sejak Agustus pertengahan, aku membiarkannya berada di currently reads sampai akhirnya aku melanjutkannya pada akhir November. Beberapa bagian awal pace nya terasa lambat, dan bisa dikatakan belum ada hal yang seru banget. It's still the beginning step into the big mess they'd go into.

Tapi kemudian, kalimat ini membuatku sangat terbahak,

Lain kali sebelum masuk ke mana aja, bilang keras-keras, 'GUE COWOK!'. Kalau perlu pasang badge 'GUE COWOK' besar-besar di kemeja lo, Night. Lo ini udah cantik, putih, mulus kayak model iklan body butter. - Tarantula, 146
Untuk yang belum membaca, mungkin kalimat tersebut tidak terkesan lucu, kalian harus membaca buku ini agar bisa tahu kenapa Tarantula berkata seperti itu, haha. Selain itu masih banyak hal-hal menyenangkan. Hanya saja kalimat itu yang meningkatkan mood membacaku. Terlebih mulai ada konflik-konflik kecil seperti pertengkaran Liquor dan Night yang cukup membuatku panik. Hingga perjalanan mereka selama di London.

❤♡❤♡

Perkembangan tiga karakter utama, Frea, Liquor, dan Night, terasa natural dan sangat menyenangkan. Dalam buku ini, Liquor dan Night sering mengalami cekcok tak penting yang malah terkesan lucu dan sebenarnya menunjukkan seberapa pedulinya mereka terhadap satu sama lain.

Karakter Liquor masih sama seperti di buku pertama, sok keren, haha. Oke, dia memang keren dengan segala skill mencurinya, visualisasinya, dan karakter sedingin es-nya yang di buku ini akan semakin menghangat karena unek-unek dan kesalahpahaman yang selama ini disimpannya mengenai ibu dan ayahnya mulai teratasi.

Karakter Night...

Is he a living microwave or something? I think he can melt my heart like ice cream!

Ia juga masih sweet seperti sebelumnya. Liquor adalah tipe yang tak banyak berekspresi dan dingin pada kebanyakan orang, sedangkan Night sebaliknya, ia tipe yang ramah pada banyak orang. Terserah kalian nanti naksir yang mana, haha. Tapi aku merasa karakter Night disini semakin menonjol. He had most of that crucial moments. That chasing-Devon's-car moment, the Starry Night part jeezz Betelgeuse, dan bahkan setiap momen Night dengan istrinya, Akiko-san, pun menurutku manis. Oleh karena itu, Night adalah karakter favoritku di seri ini -if we talk about character, but if we talk about visualization, it will be Liquor, no doubt.

Selain Night, salah satu karakter favoritku di buku pertama adalah Tarantula, pasalnya karakter bergaya selengeknya membuatnya terkesan seru dan menyenangkan. Namun rupanya, di buku kedua ini, Tarantula dihadapkan oleh situasi yang mengharuskannya memilih hal penting yang bisa mengikat kehidupannya. Kalau tidak ada Night, mungkin aku akan benar-benar ilfil dengan kelakuan Tarantula, haha. But i thank Night and his newly arrived Samurai.

❤♡❤♡

Unsur aksi dalam buku ini sangat berlimpah dibandingkan buku pertama. Walau twistnya kurang greget, tapi masih ada adegan yang menurutku sangat menegangkan dan seru. I was like...

No..... (membaca halaman 285). Please no... (membalik halaman, berharap hal buruk yang dipikiran takkan terjadi) OMG! No wayyyyyyyyyy!

Dan setelah membaca halaman penuh horor itu, aku sudah merasakan akan ada hal buruk lain yang menanti mereka sepulang dari London. Aku juga cukup kasihan dengan Frea, Liquor, Night, dan Akiko yang harus berhadapan dengan orang-orang yang sakit jiwa. IYA. SA-KIT JI-WA. Harker, Gift, Devon, bahkan Mina yang ku anggap paling waras pun, ternyata ketularan gila. 

Well, enough for today. Cukup sekian review dan kesanku setelah membaca buku ini. Untuk ocehan ku yang lebih detail selama membaca buku ini, bisa dilihat di reading progress ku di Goodreads. 

See you next time!
0
Share
Hai hai hai,
Apa kalian pernah menonton drama berjudul A Little Thing Called First Love ini? Atau mungkin, kalian pernah menonton film Thailand berjudul Crazy Little Thing Called Love?

Hari ini aku akan mereview sedikit mengenai drama A Little Thing Called First Love, yang merupakan remake China dari film Thailand berjudul Crazy Little Thing Called Love.

❤❤❤


Judul: A Little Thing Called First Love
Episode: 36
Pemeran: Lai Kuan Lin, Angel Zhao, Wang Run Ze, Chai Wei, Wang Bo Wen, etc.
Tayang: 23 Oktober - 21 November 2019

❤❤❤

Jadi, seperti yang sudah dikatakan tadi, drama ini adalah drama remake dari sebuah film Thailand yang berjudul sama -nggak sama banget, sih, tapi ya sama.

Aku sudah menonton versi Thailand, dan filmnya memang populer pada masanya.  Ketika aku tahu bahwa China akan membuat versi drama-nya, tentu saja aku sangat senang dan mulai menerka-nerka seperti apa dramanya nanti.

Simpelnya, drama ini menceritakan tentang gadis muda biasa, bernama Xiao Miao Miao, yang bisa dikatakan kurang cantik(?) jatuh cinta pada senior tampan dan populer di sekolahnya, Liang You Nian. Perjuangannya untuk selalu dekat dengan seniornya itu menjadi topik utama dalam cerita ini. Pemeran utama perempuan ini memiliki sahabat-sahabat yang akan menemani Xiao Miao Miao menjalankan aksi-aksi yang lucu. Selain lucu, drama ini menghimbau penonton untuk menggunakan cinta dalam hal yang positif.

❤❤❤

Cerita film yang awalnya hanya berdurasi kurang lebih 2 jam, kini dibuat sedemikian rupa sehingga mencukupi 36 episode yang masing-masing berdurasi 40 menitan. Tentu saja film ini membuatku menebak-nebak tentang hal apa saja yang akan di dramatisasi untuk memenuhi durasi yang panjang itu. Bahkan aku agak sedikit pesimis bahwa aku akan bosan di tengah jalan. Tapi nyatanya tidak.

Genre dan konflik yang simpel, dan pengemasan cerita yang manis membuatku betah menontonnya. Terlebih dengan adegan-adegan manis khas kisah percintaan anak remaja dan kuliahan dalam drama ini mampu membuatku senyum-senyum dan gemas sendiri ketika menontonnya.

Unsur-unsur yang ditambahkan dalam drama terasa pas dan menjadi pembeda sendiri antara versi orijinal dan versi remake. Dramatisasi drama terlihat dari adanya penambahan peran dan karakter seperti Lin Kai Tuo, He Xin, Wang Da Chao, dan beberapa karakter lainnya. Penambahan karakter-karakter tersebut akan membawa konflik masing-masing yang tentu saja tetap berkaitan dengan pasangan utama kita, yakni Miao Miao & You Nian.

Kemampuan acting para aktor juga sangat baik. Lai Kuan Lin sebagai pemeran Liang You Nian, mampu menggambarkan karakternya yang stay calm dalam kebanyakan situasi, dan menunjukkan kedewasaannya sebagai seorang senior untuk Miao Miao, He Xin, dan sebagai kakak tiri untuk Lin Kai Tuo. Pasalnya, usia Wang Run Ze yang memerankan Lin Kai Tuo lebih tua dibandingkan usia asli Lai Kuan Lin. Tentu saja hal ini juga membuatku terkesan dengan acting Wang Run Ze yang berhasil membuatku gemas dengan karakternya yang tsundere.

Karakter Miao Miao, He Xin, dan Xia juga memiliki chemistry yang sangat baik sebagai sahabat. Mereka bertiga kerap membuatku tertawa ketika mereka plotting sesuatu untuk membantu Miao Miao dekat dengan You Nian.

Tak hanya para aktris utama, tetapi para aktor juga memiliki chemistry yang sangat baik sebagai satu kelompok sahabat, yakni Liang You Nian, Lin Kai Tuo, dan Wang Da Chao. Selain itu, banyak karakter-karakter lain yang menurutku sudah digambarkan oleh para aktor dengan sangat baik. Aku sangat terhibur menonton drama ini karena banyak karakter yang lucu.

❤❤❤

Bagaimana dengan musiknya?
Tak banyak drama China yang sudah aku tonton, tetapi beberapa di antara yang sudah aku tonton memiliki musik dan soundtrack yang menarik. Lagu opening dan lagu ending selalu ditayangkan pada setiap episode, hal itu membuatku terbiasa sehingga akhirnya menyukai soundtracknya.

Lalu, walaupun drama ini memiliki 36 episode yang mungkin terkesan banyak dan panjang, tetapi aku tidak berkeberatan untuk menonton ulang drama ini, pasalnya drama ini simpel, manis dan lucu. Mungkin ketika aku cukup lelah menonton drama yang berat, drama ini mampu menjadi selingan.

Orijinal vs Remake

Pesan yang ingin disampaikan baik dalam versi orijinal maupun remake adalah sama, yakni menggunakan cinta sebagai sesuatu yang mampu mengubahmu menjadi sosok yang lebih baik. Jadi perihal poin ceritanya, tidak ada perbedaan.

Tetapi mungkin sebagai penonton dan penikmat plot twist, aku merasa versi drama tidak begitu memberikan twist sehingga selama menonton aku benar-benar merasa tenang dan senyum-senyum saja. Berbeda dengan film yang membuatku cukup terkejut dengan twistnya, yakni buku album foto Shone yang diberikan pada Nam di menuju ending.

Namun, aku harus menambahkan lagi. Tidak adanya plot twist dalam drama bukan berarti drama itu tidak menarik. Pasalnya, karena aku sudah mengetahui ending dalam versi orijinal malah membuatku gemas dengan tingkah-tingkah para karakter dalam drama. That slow motion effect ketika Miao Miao menatap You Nian (mau pun sebaliknya) tuh terasa lucu, haha. Perasaan sweet, romantis, dan geli bercampur aduk, haha.

Overall Review

☆☆☆☆
4 bintang, soalnya dramanya lucu dan menghibur.
Serta membuatku menanti-nanti kelanjutan episodenya.
Silahkan ditonton. Mungkin cocok untuk kalian yang suka cerita simpel seperti Love O2O dan Put Your Head On My Shoulder yang sudah pernah aku review sebelumnya.




0
Share
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

About Me

Welcome to my little corner! I’m Lia, someone who finds joy in stories, whether through novels, dramas, movies, or my own writings. With a Green Tea Latte in hand, I explore different narratives and share my thoughts here. Expect reviews, reflections, and a mix of personal musings. Most of my posts are in Bahasa Indonesia, but occasionally you’ll find entries in English or even a bit of Korean! Stay tuned, and let's dive into stories together!

Old Reviews

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  Mei 2025 (1)
      • Life updates! As if anyone wants to be updated.
  • ►  2023 (3)
    • ►  September 2023 (2)
    • ►  Agustus 2023 (1)
  • ►  2022 (8)
    • ►  November 2022 (1)
    • ►  September 2022 (4)
    • ►  Juli 2022 (1)
    • ►  Mei 2022 (1)
    • ►  April 2022 (1)
  • ►  2021 (23)
    • ►  November 2021 (7)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  Mei 2021 (5)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (9)
  • ►  2020 (23)
    • ►  November 2020 (4)
    • ►  September 2020 (1)
    • ►  Agustus 2020 (3)
    • ►  Juli 2020 (3)
    • ►  Juni 2020 (6)
    • ►  April 2020 (1)
    • ►  Maret 2020 (5)
  • ►  2019 (43)
    • ►  Desember 2019 (3)
    • ►  November 2019 (4)
    • ►  Oktober 2019 (5)
    • ►  September 2019 (5)
    • ►  Agustus 2019 (6)
    • ►  Juni 2019 (4)
    • ►  Mei 2019 (3)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  Maret 2019 (6)
    • ►  Februari 2019 (3)
    • ►  Januari 2019 (3)
  • ►  2018 (8)
    • ►  November 2018 (2)
    • ►  Agustus 2018 (2)
    • ►  Juli 2018 (4)

Cari Blog Ini

Youtube

Translate Here!

Iklan Sejenak

LINK

  • KOREA.NET INDONESIA
  • KOREA.NET ENGLISH
Copyright © 2015 GREENSHE REVIEWS

Created By ThemeXpose